INDOSPORT.COM - Sepekan jelang balapan Formula 1 (F1) GP Singapura 2019 di Sirkuit Marina Bay kabut asap akibat kebakaran hutan di Indonesia masih menyelimuti langit Singapura.
Sejak lima hari terakhir kabut asap dampak dari kebakaran hutan dan lahan di provinsi Jambi dan Sumatera Selatan menyebabkan penurunan kualitas udara hingga ke Negara tetangga termasuk Singapura.
Masalah kabut asap Indonesia ini terjadi tiap tahun dan beberapa Negara tetangga juga terkena imbasnya, namun tahun ini semakin parah akibat kemarau panjng yang diprediksi akan berlangsung hingga Oktober nanti.
“Kondisi udara memburuk akibat kabut asap yang menyelimuti langit Singapura sore ini,” demikian pernyataan Badan Lingkungan Hidup Singapura (NEA), seperti dikutip AFP.
“Kondisi ini disebabkan karena adanya kiriman kabut asap akibat kebakaran hutan yang terbawa angin dari Pulau Sumatera ke Singapura.”
NEA menambahkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Singapura sudah mencapai angka 112 di beberapa daerah. Padahal indeks 101-200 sudah termasuk dalam kategori tidak sehat.
Dari data yang diperoleh penduduk Singapura disarankan untuk tidak beraktivitas di luar ruangan terlalu lama. Dengan kondisi tersebut penyelenggara Formula 1 Singapura meragukan keberlangsungan ajang balapan jet darat tahun ini.
“Rencana sudah dirumuskan dan didiskusikan dengan stakeholder, pemerintah setempat dan komunitas Formula 1,” ujar penyelenggara Formula 1 Singapura.
Penyelenggara Formula 1 juga mengatakan jika kabut asap akan berdampak pada jarak pandang dan juga kesehatan para pembalap yang akan bertanding. Hingga saat ini F1 Singapura belum mengambil keputusan mengenai keberlanjutan acara tersebut.
GP Singapura dijadwalkan menjadi seri balap ke-15 pada musim kompetisi Formula 1 2019 yang akan berlangsung pada 20-22 September. Para pembalap tangguh akan bersaing di Marina Bay Street Circuit serta sederet bintang papan atas akan memeriahkan acara tersebut.
Penulis: Suci Hardiyanti
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom