INDOSPORT.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengakui adanya biaya pendaftaran agar Jakarta menjadi tuan rumah ajang balap mobil ramah lingkungan, FIA Formula E.
Formula Electric atau yang sering disebut Formula E tergolong ramah lingkungan karena semua kendaraan dalam yang digunakan bertenaga listrik.
Itu sebabnya Ajang balapan yang bernaung di bawah Federasi Otomotif Internasional (FIA) ini diyakini sebagai balap mobil masa depan.
Indonesia kini sedang berusaha untuk menjadi tuan rumah dalam ajang balap mobil kursi tunggal tersebut. Lewat Instagram-nya, Anies mengklaim berhasil melakukan negosiasi dengan pimpinan Formula E, Alexandro Agag dan Alberto Longo.
Dari hasil negosiasi itu, keduanya sepakat mengadakan E-Prix di Jakarta pada 2020. Tim dari Formula E pun sudah datang ke Jakarta untuk melakukan uji lapangan pada 8-9 Juli lalu.
"Puncak pertemuan dibuat tanggal 13 Juli 2019, bersamaan dengan putaran final sesi 6 Formula E," ujar Anies Baswesdan.
Meski demikian, pemerintah DKI Jakarta perlu mengeluarkan biaya untuk menjadi tuan rumah Formula E.
"Ternyata perlu bayar untuk bisa jadi tuan rumah Formula E," ucap Anies Baswedan.
Biaya pendaftaran yang diperlukan ditengarai mencapai 100 ribu euro atau Rp 1,4 miliar. Namun, Anies Baswedan tak membeberkan total besaran biaya yang harus dikeluarkan pemerintah DKI.
Ia hanya memastikan sudah memegang skema perhitungan pengeluaran dan pemasukan alias economic assessment dari penyelenggaraan Formula E.
Menurut Anies, konstruksi pembiayaannya diperkirakan lengkap akhir Agustus ini. "Tapi tidak untuk diumumkan dulu," ujarnya.