INDOSPORT.COM - Bagaimana rasanya menjadi putra Michael Schumacher yang juga terjun ke Formula 1? Mungkin itu pertanyaan yang sudah sering dilontarkan ke Mick Schumacher setelah ia mengikuti jejak sang ayah sebagai pembalap.
Meski terdengar klise, Mick tidak pernah keberatan untuk menjawabnya, meski sekadar untuk memuaskan rasa penasaran publik. Selama ini ia sadar betul menyandang nama Schumacher akan membuatnya selalu dibanding-bandingkan dengan ayahnya.
“Itu tidak pernah menjadi masalah buat saya. Dibanding-bandingkan dengan salah satu pembalap terbaik sepanjang sejarah F1 adalah hal yang pasti ingin Anda raih. Memilikinya sebagai idola dan ayah sendiri rasanya sangat spesial,” ucapnya, seperti diwartakan BBC.
Michael Schumacher mengalami cedera otak setelah terjatuh di arena ski pada tahun 2013 silam dan sejak itu namanya mulai menghilang dari peredaran. Akan tetapi, hal tersebut tidak melunturkan rasa hormat dan kagum Mick terhadap sang ayah.
“Saya merasa terhormat bisa dibanding-bandingkan dengannya. Saya baru saja belajar dan mencoba mengembangkan diri,” ucap pembalap yang kini menjadi bagian akademi junior Ferrari.
Pada kesempatan yang sama, Mick juga mengungkap perasaannya menimba ilmu di program pembalap muda Ferrari. Ia bahkan punya kesan pertama yang mendalam terhadap tim Kuda Jingkrak tersebut.
“Saya bisa belajar banyak dari Ferrari karena mereka sudah berpengalaman dan saya ingin bekerja bersama mereka dengan maksimal. Kesan pertama saya, mereka sangat terbuka dan menyambut hangat saya ke dalam keluarga besarnya,” tambahnya.
Mick akan memulai musim barunya di Formula 2 di Bahrain pada 30 Maret 2019 mendatang bersama Prema Racing - tim di mana pembalap rookie Ferrari, Charles Leclerc, pernah bernaung dan memenangkan Formula 2 pada tahun 2017.
Ikuti Terus Berita Formula 1 dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM