Pembalap tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, meminta bantuan kepada teknisi timnya untuk menyeting ulang keseimbangan motornya agar lebih cepat dan tajam di setiap tikungan. 

Bukan tidak beralasan, masalah tersebut telah mendera motornya selama hampir 12 bulan. Dalam kesempatan wawancara pasca MotoGP Sachsenring, Jerman ia menuturkan kesempatan emas yang terlewat hanya karena keterbatasan motor yang ia tunggangi. 

"Dalam dua atau tiga lap pertama saya merasa sangat nyaman dan saya tahu bahwa saya dapat mendorong dan dapat menyerang," kata Rossi yang dikutip dari crash.net.

TOP 5 NEWS INDOSPORT: RONALDO GABUNG JUVENTUS, 12 PESEPAKBOLA TERJEBAK DI GUA
 

“Saya ingin mencoba mengambil alih posisi Marc (Marquez) tapi sayangnya kekuatan saya dan motor tidak berakselerasi. Padahal saya sudah berada di posisi yang tepat karena saya berada di belakang Marc dan Jorge (Lorenzo)." 

"Ini adalah strategi saya dan jika saya bisa melakukannya, saya akan mencoba menyalip tetapi itu tidak cukup."

“Bahkan, saya dan Maverick (Vinales) lebih kuat itu terbukti karena dan kami berada di urutan kedua dan ketiga dalam klasemen, tetapi kami membutuhkan sedikit bantuan dari Jepang untuk meningkatkan sistem percepatan elektronika," ujar Rossi.

Pembalap asal Italia itu menepati posisi kedua klasemen sementara MotoGP musim 2018 dan ia terpaut 46 poin dari pemegang klasemen teratas, Marc Marquez.

Hingga saat ini pembalap berusia 39 tahun itu masih berambisi untuk memenangkan gelar juara, dan berharap Yamaha mampu menyelesaikan masalah elektronika dan +akselerasi motornya.

Di MotoGP Jerman yang berlangsung semalam, Minggu (15/07/18), The Doctor mengamankan posisi kedua, sementara Marquez mengukuhkan diri sebagai King of Sachenring dengan naik podium juara lagi.