Tujuh kali juara dunia MotoGP, Valentino Rossi, pun ikut angkat suara soal regulasi keamanan anyar yang melekat pada baju balap mereka pada laga musim 2018 ini. Aturan itu terkait teknologi airbag atau kantong udara yang ada di baju balap mereka.
Rossi sendiri sebelumnya sempat menolak penggunaan kantong udara pada baju balapnya saat ia berlaga pada 2009 silam. Ada sejumlah kekurangan yang menjadi perhatian dari pembalap Yamaha tersebut soal penggunaannya di baju balap.
"Pada 2009, Dainese sudah mengembangkan teknologi kantong udara. Namun saat itu saya menolaknya, karena bajunya jadi berat. Akibatnya saya jadi sulit bergerak dan motor pun susah melaju," ungkap putra Graziano Rossi tersebut.
Dainese sendiri merupakan perusahaan Italia yang menjadi sponsor dari baju balap Rossi. Seiring berjalannya waktu, dilansir Motorsport-Total.com, Dainese pun dinilai telah melakukan pengembangan teknologi soal keamanan baju balap mereka, terutama soal kantong udara.
"Namun sekarang kondisinya sudah jauh berbeda. Dainese mampu mengembangkan teknologi yang jauh lebih mudah diterapkan, dan jelas lebih aman. Saya bahkan tidak akan pernah bersedia membalap jika tidak memakai D-Air," tukasnya.
Pembalap yang turun pada kejuaraan dunia MotoGP 2018 wajib diwajibkan mengenakan baju balap dengan sistem airbag. Peraturan ini resmi diberlakukan mulai 2018, sejak ditetapkan dalam pertemuan Komisi Grand Prix 15 Oktober 2017 lalu.
Semua pembalap permanen wajib memakai baju balap sistem airbag di setiap sesi balapan. Pembalap wild card dan pembalap pengganti mendapat pengecualian untuk dua balapan pertama saja. Setelah itu, mereka harus mengikuti persyaratan dan spesifikasi baju balap seperti pembalap permanen.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom