Jangan Pesimistis, Pembalap Muda Indonesia di Jalan Menuju Ajang MotoGP

Jumat, 17 November 2017 18:50 WIB
Penulis: Annisa Hardjanti | Editor: Abdurrahman Ranala
 Copyright:

Pembalap Asia turut menjadi perhitungan dalam ajang balapan internasional sekelas Moto3, Moto2, bahkan hingga MotoGP. Tercatat sejumlah pembalap Asia yang didapuk untuk terjun langsung ke lintasan balap, baik sebagai pembalap utama maupun pembalap penguji. 

Tercatat terdapat sejumlah pembalap Asia Tenggara yang kini tengah berkiprah di kelas Moto2 dan Moto3 pada musim ini. Sebut saja pembalap Malaysia, Hafizh Syahrin Abdullah dan Khairul Idham Pawi di kelas Moto2. Sedangkan di kelas Moto3, terdapat salah satu pembalap asal Thailand yang juga ikut bersaing di ajang balap tersebut, Nakarin Atiraphuvapat. Setelah sebelumnya, Moto3 mencatat sejumlah nama pembalap asal Malaysia. 

© Fox Sport
Hafizh saat naik podium di Moto2 Motegi Copyright: Fox SportHafizh saat naik podium di Moto2 Motegi

Tak hanya dari kedua negara tersebut, Moto2 dulu juga pernah diwarnai pembalap-pembalap Indonesia pada periode 2012-2013. Mereka adalah Doni Tata Pradita, Rafid Topan Sucipto, dan Fadli Immamudin. Ketiga pembalap tersebut berlaga bersaing dengan pembalap dari negara-negara lain. 

Bicara soal balapan Moto2 maupun Moto3 beberapa musim terakhir ini, belum terdengar lagi nama-nama pembalap Indonesia yang secara resmi dan tetap terjun ke kelas balap internasional tersebut. Namun, itu bukan berarti para pembalap tanah air saat ini tak mampu meraih kelas tersebut. 

© INDOSPORT
Doni Tata Pradita saat dalam balapan di Moto2 Australia. Copyright: INDOSPORTDoni Tata Pradita saat dalam balapan di Moto2 Australia.

Tak begitu banyak diketahui masyarakat luas, bahwa Indonesia rupanya melahirkan begitu banyak pembalap-pembalap muda berprestasi, baik dalam gelaran kompetisi dalam negeri maupun luar negeri. Jika melihat rekaman prestasi pembalap Indonesia kini, maka sederet nama pembalap muda menorehkan kemenangan dan pencapaian yang tinggi untuk mengharumkan nama bangsa. 

Sebut saja pembalap Astra Honda Racing Team, Dimas Ekky Pratama yang beberapa waktu lalu meraih kesempatan emas untuk menggantikan salah satu pembalap Moto2 yang tengah cedera. Momen tersebut tentunya menjadi perhatian betapa pembalap Indonesia juga patut diperhitungkan di kancah internasional. 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Pemilihan pembalap cadangan bukan suatu hal yang main. Pasalnya, pembalap cadangan pun harus mampu menghasilkan catatan positif selama jalani balapan sebagai pembalap cadangan. Pembalap tersebut tentunya juga harus punya catatan prestasi yang memukau. 

Dimas Ekky tercatat telah melalui cukup banyak ajang balapan profesional seperti Suzuka 4 Hours Endurance Race Champion,  Asia Road Racing Championship, dan CEV Moto2. Di dalam negeri, dirinya juga langganan menang kejurnas balap IRS. 

 

WorldSSP300 Spanyol: Cetak sejarah, Galang Hendra juara! . Pembalap Indonesia, @galanghendra99real , sukses memenangi seri pamungkas World Supersport 300 Spanyol. Ia tampil sebagai wild card di Jerez . Luar biasa! Kalimat ini sungguh pantas disematkan kepada Galang. Dalam balapan sebanyak 11 lap, Minggu (22/10), ia tampil begitu impresif dan mampu merepotkan barisan pembalap muda Eropa . Start kedelapan, Galang melesat naik pada posisi kelima. Satu lap berikutnya, Galang menyerang para rivalnya dan bahkan sempat menempati posisi kedua, usai menyalip Daniel Valle dan Marc Garcia . Tiga lap kemudian, Galang di posisi ketiga. Meski kemudian turun pada posisi keenam, pembalap asal Yogyakarta itu mampu menempel ketat para pembalap di depannya dan terus mempertahankan posisi enam besar . Empat lap terakhir, Galang semakin merepotkan para pembalap Eropa. Ia sendiri tampil sangat tenang, dengan tetap berada pada lima besar, dan membayangi kuat rival-rivalnya . Lap terakhir, Galang menyerang dan merebut posisi teratas. Sempat kehilangan posisi, tapi tepat di garis finis, ia mampu membalas pembalap Belanda, Scott Deroue. Galang pun finis pertama dengan keunggulan 0,026 detik . Kemenangan Galang di Jerez jelas menorehkan sejarah bagi Indonesia. Ia menjadi pembalap Tanah Air kedua yang mengibarkan bendera Merah Putih di podium pada kejuaraan balap internasional musim ini. Sebelumnya ada Dimas Ekky yang finis ketiga di CEV Moto2 Barcelona . Sementara itu, rekan kompatriot Ali Adrian (Pertamina Almeria Racing Team) juga meraih hasil bagus. Ia finis ke-11 pada debutnya di WorldSSP300 . Adapun, juara dunia WorldSSP300 2017 direbut Garcia yang mengalahkan rival kuat Alfonso Coppola, dengan selisih hanya satu poin saja pada klasemen akhir . . 📰: motorsport . . _____________________________ Suka info-info kayak gini? . Add Official Line @gazz.gp (pakai @) . Jangan sampai ketinggalan infonya . #galanghendra #wssp300

A post shared by Motorsport (@gazz.gp) on

Masih ada nama Galang Hendra yang kemarin baru saja membuat para pembalap-pembalap negara lainnya terpukau. Pembalap Yamaha Racing Indonesia tersebut menyabet podium pertama dalam seri terakhir gelaran World Supersport 300 dengan status wild card. Raihan prestasi memukau itu pun meyakinkan Yamaha Racing untuk menempatkan Galang Hendra sebagai pembalap tetap semusim di WSSP 300 musim depan, bersama dengan pembalap asing lainnya. 

Tak berhenti disitu, nama pembalap jebolan AHRT lainnya seperti Gerry Salim, Rhesa Dhanica, Irfan Ardhiansyah, Andi Gilang turut turun ke ajang internasional sekelas CEV Repsol Moto2 dan Moto3. Dua ajang balap yang sering membuka kesempatan bagi para pembalapnya untuk dilirik tim-tim balap dari kelas Moto3 dan Moto2. 

Indonesia mencatat begitu banyak prestasi, dan cukup banyak sekolah balap yang rupanya mampu mensponsori para pembalap-pembalap muda bertalenta. Mereka mampu membina para pembalap ini di setiap jenjangnya untuk mencapai kelas tertinggi, dan bukan tidak mungkin di kelas MotoGP. 

Dalam beberapa hal, terdapat sejumlah ketentuan yang memang perlu diikuti oleh para pembalap muda ini. Terkait kontrak pabrikan, ketersediaan mesin motor untuk ajang, hingga birokrasi yang memang tidak bisa dilangkahi oleh tim balap pabrikan Indonesia. Misalnya, AHRT yang tak bisa melangkahi Honda Team Asia untuk menurunkan pembalapnya ke Moto3 dan Moto2. Hal-hal tersebut yang perlu dipahami oleh masyarakat, bahwa semua tahap dan ketentuan tentunya dimiliki oleh setiap tim, namun memiliki tujuan yang sama, yaitu meraih pencapaian terbaik di kancah internasional.

Terlebih lagi, syarat seorang pembalap untuk mampu masuk ke ajang balap internasional sekelas Moto2, Moto3, hingga MotoGP, apabila seorang pembalap cukup berprestasi ia akan direkrut oleh tim yang ada dikelas berikutnya dari kelas 125 cc, kelas 250 cc, kemudian kelas puncak MotoGP.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom
2