Masih lekat dalam ingatan PON XIX Jawa Barat 2016 lalu disorot oleh penggemar olahraga seluruh Indonesia. Bukan hanya laga dalam setiap cabang olahraga (cabor) melainkan juga peristiwa yang menyertainya. Termasuk sensor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di cabor tersebut.
- Duh, Pemain Timnas U-19 Hanya Nyemplung ke Kolam Renang Gayanya Sudah 'Kelass'
- Dibanding Olahraga Lain, Ratu Felisha Pilih Renang untuk Jaga Kebugaran
- Menggoda dengan Baju Renang 'Two Pieces', Pacar De Gea Bikin Cowok-cowok Panas Dingin
- Ini Alasan Perenang Sumsel Belum Raih Medali Emas di Festival Akuatik 2017
Jadi, salah satu televisi swasta menayangkan salah satu atlet memakai baju renang di pinggir kolam. Badannya disamarkan dan ini mengundang protes banyak orang. Bahkan warganet mengatakan bangsa ini terlalu gampang berahi sehingga apa pun dikaitkan dengan nafsu seksual, demikian seperti dilansir dari Republika.
Namun saat itu KPI menuding Lembaga Penyiaran yang melakukan sensor. Bahkan KPI memberikan penjelasan kepada publik terkait tayangan sensor tersebut. KPI menitikberatkan pada pengambilan gambar agar lebih bijak dan tidak berkesan mengeksploitasi tubuh para perenang, terutama atlet perempuan.
"Prinsipnya KPI tidak ada niatan mengekang semangat pemberitaan maupun kreatifitas tayangan Namun harus dihindari adanya eksploitasi tubuh, khususnya perempuan dalam berbagai tayangan," ujar anggota KPI Pusat koordinator bidang pengawasan isi siaran, Hardly Stefano.
Apakah penyensoran yang sama juga akan berlaku pada Asian Games nanti?
Dari lansiran Media Indonesia, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menegaskan tidak akan menyensor gambar apa pun di Asian Games 2018 terutama cabor renang. "Pemerintah tak akan membuat aturan sensor seperti itu di Asian Games nanti," ujar Rudiantara ketika menghadiri peringatan Hari Penyiaran nasional ke-84 tahun lalu di Bengkulu.
Aturan sensor sebenarnya bukan dari pemerintah melainkan kebijakan stasiun televisi. Bahkan KPI tidak membuat aturan seperti itu lantaran olahraga termasuk tayangan yang ikut mencerdaskan bangsa.
Karena itulah penggemar olahraga tidak perlu khawatir. Tidak akan ada lagi polemik sensor karena penayangan gambar atlet dengan busana terbuka bukan berarti eksploitasi tubuh.