Latihan Loncat Indah Sebulan Bawa Putri Marino Raih Nominasi Piala Citra

Jumat, 13 Oktober 2017 07:57 WIB
Penulis: Eronika Dwi Pinara | Editor: Ardini Maharani Dwi Setyarini
© INDOSPORT/Eronika Dwi Pinara
Artis Putri Marino, di debut film pertamanya harus jadi atlet loncat indah Copyright: © INDOSPORT/Eronika Dwi Pinara
Artis Putri Marino, di debut film pertamanya harus jadi atlet loncat indah

Mencoba masuk ke dalam dunia baru bukanlah hal yang mudah, begitu pula yang dialami Putri Marino. Dikenal sebagai salah satu presenter program tv, Putri kini mencoba peruntungannya dalam dunia akting.

Namun siapa yang mengira bahwa pengalaman beraktingnya dalam sebuah layar lebar langsung membuahkan hasil yang positif. Dalam debut pertamanya sebagai Lala di film Posesif, Putri berhasil masuk nominasi sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia 2017 atau dikenal sebagai Piala Citra.

Keberhasilan itu tentu tidak diraih secara mudah, dalam debut pertamanya ia sangat merasa tertantang. Bukan hanya bagaimana cara berakting yang baik, ia juga diharuskan menjadi seorang atlet loncat indah. 

 

A post shared by Putri Marino (@putrimarino) on

Putri juga mengakui bahwa menjadi seorang atlet loncat indah adalah salah satu tantangan terbesar dalam memerankan karakter Lala.

“Waktu dikasih tau kalau Lala itu atlet loncat indah sempet kaya ‘hah loncat indah?’ maksudnya itu belum terlalu familiar di kita jadi aku sempat cari tau loncat indah itu kaya gimana dan pas ngeliat ‘hah kaya gini loncat indah, loncat dari ketinggian, muter-muter di udara, baru akhirnya masuk ke dalam air’ itu cukup menantang buat aku saat memperdalam karakter sebagai seorang atlet,” cerita Putri Marino saat Press Conference film Posesif di XXI Senayan City, Jakarta Pusat, Kamis (12/10/2017).

 

A post shared by Putri Marino (@putrimarino) on

Untuk memperdalam karakter seorang atlet itu pun, dibutuhkan waktu selama satu bulan. Workshop dan dibantu pelatih profesional menjadi cara Putri untuk menghidupkan karakter Lala.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

“Buat memperdalam karakter Lala sebagai atlet aku workshop selama hampir satu bulan sama atlet-atlet loncat indah di Jakarta,” terang aktris kelahiran 1993 ini.

Selama satu bulan, dirinya berlatih terjun dari ketinggian 3 m sampai dengan 10 meter. Dalam proses berlatih, Putri bercerita harus mengulang loncat sebanyak 20 kali di ketinggian 3 dan 5 m.

“Awalnya belajar dari yang pendek dulu 3 m loncat 20 kali, terus naek ke 5 loncat 20 kali,” ceritanya.

 

A post shared by Putri Marino (@putrimarino) on

Kalau ditanya takut, ia pun berterus terang mengakui ketakutannya. Loncat di ketinggian 10 m membuatnya benar-benar takut. Bahkan sampai memberikan bekas memar di badannya. Rasa tidak percaya diri bahkan sempat menyeratainya. Bahkan sempat terpikir untuk mundur. Namun, untungnya tidak. “Di awal-awal sempet mau mundur sebenarnya, tapi akhirnya sadar kalau enggak bisa kaya gini, harus coba karena proses awal mencoba hal baru pasti tidak mudah,” cerita aktris yang merambah ke dunia seni sejak 2017 ini.

Dibantu pemeran lain dan pelatih profesional malah membuatnya senang, dan itu pula yang membuat Putri break sejenak sebagai presenter dan menekuni akting.

Debut pertama Putri Marino bersama Adipati Dolken, Gritte Agatha, Chicco Kurniawan, Cut Mini, dan Yayu Umru dalam film Posesif bisa dinikmati mulai 26 Oktober 2017. 

© INDOSPORT/Eronika Dwi Pinara
Artis Putri Marino, di debut film pertamanya harus jadi atlet loncat indah Copyright: INDOSPORT/Eronika Dwi PinaraArtis Putri Marino, di debut film pertamanya harus jadi atlet loncat indah
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom