Perjuangan atlet-atlet panahan Indonesia di pentas SEA Games 2017 terus berlangsung. Meski berjuang di negeri tetangga, nyatanya kontingen panahan Indonesia tetap mendapatkan dukungan penuh saat tampil di laga final.
Menariknya, terdengar ada nyanyian lagu Iwak Peyek yang didengungkan Dellie Threesyadinda dan kawan-kawan untuk memberikan dukungan. Meski begitu, tim recurve putri Indonesia hanya berhasil meraih medali perak di National Sport Complex Bukit Jalil, Malaysia, Senin (21/08/17).
Padahal, dukungan lewat lagu tersebut tidak henti-hentinya dilakukan para atlet yang sudah menyelesaikan pertandingan. Meski jumlahnya kalah jauh dari pendukung lawan, namun mereka tetap mampu membuat suasana jadi meriah dengan nyanyian yang cukup terkenal di Indonesia itu.
Di laga final sendiri, Titik Kusumawardani dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan tim tuan rumah Malaysia dengan skor akhir 1-5. Titik yang menjadi atlet pertama yang membidik sasaran terlihat cukup tenang.
Kondisi ini membuat dua atlet Indonesia lainnya yakni Diananda Choirunisa dan Linda Lestari untuk mengikutinya. Hanya saja, lawan yang didukung penuh oleh pendukungnya di kandang sendiri memang mampu tampil lebih baik.
Tim Indonesia sebenarnya terus berusaha mengejar ketertinggalan pada perlombaan berikutnya. Namun, upaya yang dilakukan ternyata belum bisa mengejar ketertinggalan dari tuan rumah. Untuk tuan rumah, hasilnya cukup menggembirakan karena memutuskan dahaga sejak 12 tahun lalu.
“Malaysia memang bermain bagus tadi. Persiapan mereka juga panjang. Apalagi mereka dilatih oleh pelatih asal Korea yang sudah dikenal sebagai pencetak juara dunia,” kata atlet panahan Indonesia, Diananda Choirunisa seperti dilansir Antara.
Atlet yang sebelumnya mempersembahkan medali emas untuk Indonesia dari nomor individual recurve ini mengaku pada awalnya memang ditargetkan meraih medali emas. Namun, kondisi di lapangan berbeda meski tim telah berusaha dengan maksimal.
Sementara itu pelatih panahan Indonesia, Nurfitriyana Saiman mengatakan apa yang diraih oleh Diananda dan kawan-kawan sudah cukup bagus karena untuk turun pada kejuaraan dua tahunan ini persiapan telah dilakukan dengan baik. Hanya saja di final harus kalah.
“Ya, memang hasilnya seperti ini. Perak. Sebenarnya anak-anak cukup bagus. Kita tidak berharap tinggi karena semuanya bisa terjadi. Saya tidak mau menyesal. Berjalan saja seperti biasa," sambungnya.
Cabang panahan saat ini masih menjadi primadona karena sudah mampu mempersembahkan tiga medali emas untuk kontingen Indonesia. Peluang untuk menambah medali masih terbuka karena ada satu nomor yang belum dipertandingkan yaitu nomor mix double.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom