Berbagai persoalan kepemudaan dan olahraga dibahas dalam pertemuan tersebut, termasuk apresiasi untuk Malaysia dan Indonesia yang akan menjadi tuan rumah SEA Games dan Asian Games.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, mengungkap beberapa poin terkait masalah kepemudaan yang dibahas dalam pertemuan AMMY.
Perkembangan kewirausahaan pemuda di negara-negara Asia Tenggara hingga masalah bahaya radikalisme yang mulai tersebar di kalangan pemuda menjadi pembahasan utama.
Baca Juga: |
---|
"Tadi di salah satu poin, tepatnya poin ketujuh berbicara mengenai radikalisme. Yang isinya, kami mendorong pemuda ASEAN untuk berperan lebih aktif dalam membantu pemberantasan radikalisme, ektremisme, dan pembangunan serta pengembangan pluralisme melalui inisiatif ASEAN, seperti inisiatif ASCC mengenai budaya pencegahan sebagai sarana untuk mewujudkan masyarakat ASEAN yang damai, tangguh, sejahtera terutama pemudanya," ujar Imam Nahrawi yang didampingi Sesmenpora Gatot S Dewa Broto.
"Saya kira toleransi beragama sangat penting, Indonesia memiliki keberagaman agama, suku, budaya yang mungkin bisa menjadi cermin bagi negara-negara lain. Saya yakin saat ini radikalisme dan terorisme menjadi ancaman besar di semua negara, dan ini yang harus kita waspadai. Hasil pertemuan ini juga nanti ditindaklanjuti dengan melakukan dialog antar agama di negara ASEAN," tambahnya.
Meski masalah keolahragaan tak banyak disinggung, namun dalam pertemuan tersebut Menteri Pemuda dari beberapa negara di ASEAN juga secara khusus menyampaikan dukungannya untuk Indonesia dan Malaysia. Sebagaimana diketahui, Malaysia bulan depan akan menjadi tuan rumah SEA Games 2017, lalu Indonesia akan menyusul menggelar ajang Asian Games 2018 tahun depan.
"Untuk Olahraga masing-masing negara mengapresiasi, Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games sekaligus memberikan support untuk Malaysia yang jadi tuan rumah SEA Games 2017," tutup menteri berusia 44 tahun tersebut.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom