Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) tampaknya sangat serius mempersiapkan atletnya demi meraih 6 medali emas di Asian Games 2018 nanti.
Karenanya 14 atlet yang tergabung di Pelatnas diberikan tantangan untuk menjajal kemampuannya di seri Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2017 di Swiss, 7-9 Juli pekan ini.
Selain mengikuti Kejuaraan Dunia bertajuk Lead & Speed Villars-Sur-Ollon Swiss, delapan atlet putra dan enam putri yang dipersiapkan untuk Asian Games 2018 itu juga berkesempatan turun seri Kejuaraan Dunia berikutnya bertajuk Lead & Speed Chamonix di Prancis, 12-13 Juli 2017. 14 Atlet Indonesia itu akan bersaing dengan atlet-atlet terbaik dunia dari 50 negara peserta.
Baca Juga |
Manajer tim Pelatnas Panjat Tebing untuk Asian Games 2018, Wahyu Pristiawan Buntoro menyatakan keikutsertaan atlet Indonesia di dua seri Kejuaraan Dunia tersebut merupakan rangkaian uji coba pertama untuk mengukur kemajuan di Pelatnas.
Sedangkan uji coba utama yang akan menjadi tolok ukur menjelang Asian Games 2018 adalah Kejuaraan Asia 2017 di Iran, September 2017 mendatang.
"Pada kedua seri Kejuaraan Dunia di Swiss dan Prancis, nomor boulder tidak dipertandingkan. Sehingga sebagai pengganti, atlet panjat tebing nomor boulder yang dipersiapkan ke Asian Games 2018 akan menjalani training camp di Jepang, Agustus 2017mendatang," tutur Wahyu Pristiawan Buntoro.
"Sementara di Kejuaraan Asia 2017 nomor boulder, speed, dan lead akan dipertandingkan. Kejuaraan Asia menjadi uji coba utama karena akan diikuti hampir semua peserta Asian Games 2018," sambungnya.
Dua seri Kejuaraan Dunia di Swiss dan Prancis akan menjadi uji coba internasional pertama bagi para atlet skuat Asian Games 2018 setelah kemampuan mereka diasah di Pelatnas. Karenanya, pihak FPTI berharap ada torehan prestasi dari dua kejuaraan bergengsi tersebut.
Harapan FPTI bukanya tanpa alasan, pasalnya ada tiga nama atlet Indonesia yang torehan waktunya sudah menembus deretan papan atas dunia yakni atas nama Aspar Jaelolo, Abudzar Yulianto, dan Sabri yang sama-sama akan turun di nomor Lead. Sabri misalnya, torehan waktu terbaiknya di Pelatnas adalah 5.49 detik, hanya terpaut 0.01 detik dari rekor dunia 5.48 detik atas nama Reza dari Iran.
Harapan merebut podium di pentas kejuaraan level dunia memang sudah lama diupayakan federasi panjat tebing. Karena terakhir kali Indonesia naik podium ketika kejuaraan dunia di Italia tahun 2004 dan 2005 atas nama Etty Hendrawati yang meraih medali perak.
Jika atlet senior melakukan ujicoba ke luar negeri, maka Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) juga mengirimkan memberiakan pengalaman ke atlet muda untuk turun di Asian Youth Championship (AYC) 2017 yang belangsung di Gorillaz Gym, Singapura, 5-9 Juli pekan ini. Sebanyak 17 atlet yunior dikirim ke kejuaraan itu dan FPTI menargetkan tiga medali emas di AYC 2017.
Atlet yang dikirim ke AYC 2017 merupakan atlet-atlet yunior yang masuk peringkat teratas nasional dan hasil akumulasi penilaian dari Pengprov-Pengprov FPTI. AYC 2017 akan menjadi ajang tolak ukur pembinaan atlet muda karena akan diikuti 16 negara Asia, termasuk negara-negara kuat seperti Jepang, Iran, dan China. Ajang ini mempertandingkan tiga katagori yakni Yunior, Youth A dan Youth B.
"Setiap katagori mempertandingkan nomor lead perorangan putra dan putri, boulder perorangan putra dan putri, serta speed perorangan putra dan putri. Peluang emas bagi Indonesia ada di semua katagori yang dipertandingkan," kata Manajer Tim Panjat Tebing Indonesia di AYC 2017, Kuntono Halim.
Pada AYC 2017, panitia menyediakan 18 medali emas dan satu emas nomor triathlon. Nomor triathlon diikuti oleh para juara di setiap nomor untuk bertanding lagi di tiga nomor (lead, boulder dan speed) sebagai nomor yang dipertandingkan di Olimpiade.
Berikut daftar atlet senior yang ke kejuaraan dunia panjat tebing:
Amri (Jawa Barat), Temi Teli Lasa (Jawa Tengah), Aspar Jaelolo (DKI Jakarta), Abudzar Yulianto (Jawa Timur), Syahbudin (Jawa Barat), Tony Mamiri (Jawa Barat), Sabri (Kalimantan Utara), Pangeran Sapto (Kalimantan Timur), Syarifah AR (DKI Jakarta), Nadya Putri Virgita (Bali), Farina Handayani (Bangka Belitung), Puji Lestari (DKI Jakarta), Dorifatus Safi'iyah (Jawa Timur), dan Rajiah Salsabillah (Banten).
Berikut 17 atlet muda untuk AYC 2017 di Singapura:
Febi Febrianto (Riau), Berthigna Devi (Jateng), Ndona Nasugian (Jateng), Fauzan Rahman (Jabar), Achmad Tegar Prasojo (Jatim), Alamsyah Cahya (Jatim), Kiromal Katibin (Jateng), Rahmad Adi Mulyono (Jatim), Jasmico (Jatim), Kharisma Ragil (Jatim), Choirul Umi (Jatim), Dyah Pupitaningtyas (DIY), Ni Komang Ayu (Bali), Ravianto Ramadhan (DKI), Raviandi Ramadhan (DKI), Azzah Nabila (Kaltim), Yohanes Sutiyono (Kalsel) dan Ernawati (Kaltim).
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom