Revisi terkait Drawa muncul setelah maskot Asian Games 2018 yang launching pada 27 Desember 2015 lalu, banyak mendapat kritikan karena dianggap kurang layak menjadi maskot untuk acara sekaliber Asian Games. Oleh karena itu Kemenpora dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerja sama merevisi Drawa.
Drawa, maskot Asian Games 2018 sebelumnya mendapat banyak kritikan karena dinilai tak layak.
"Kami mendengar dan membuka telinga untuk gagasan-gagasan baru, Kemenpora dan Bekraf akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk opsi (Maskot) baru. Asian Games bukan hajat Kemenpora saja, tapi hajat bersama," ujar Menpora Imam Nahrawi beberapa waktu lalu.
Setelah melalui proses sayembara dan dinilai oleh tim panelis, kini sudah ditetapkan tiga maskot yang akan menggantikan Drawa pada Asian Games mendatang. Ada tiga satwa khas Indonesia yang terpilih menjadi maskot, yakni Badak Bercula Satu, Rusa Bawean, dan Burung Cenderawasih.
Ketiga satwa khas yang mewakili tiga wilayah Indonesia itu merefleksikan slogan "Bhinneka Tunggal Ika", yakni meski berbeda tapi tetap satu.
"Kami menggunakan tiga satwa berbeda sebagai maskot untuk menggambarkan semangat persatuan. Masing-masing satwa itu, jika berdasarkan garis Wallace dan Weber tersebar di Indonesia, dan memiliki keunikan tersendiri," kata Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf.
Berikut nama 3 maskot Asian Games :
Bhin Bhin, nama dari burung Cendrawasih yang mewakili bagian timur Indonesia dan mencerminkan strategi.
Atung, nama dari Rusa Bawean dari Indonesia bagian tengah yang melambangkan kecepatan.
Ika, nama badak bercula satu dari Indonesia barat sebagai simbol kekuatan.