Medali Perak SEA Games 2019 Cintya Nariska Dicabut, MPI Angkat Bicara

Jumat, 6 Desember 2019 11:14 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Wikipedia
Manajer dari tim Pentathlon Modern Indonesia (MPI), Glenn Apfel, mengungkapkan alasan kenapa Cintya Nariska batal meraih medali perak di SEA Games 2019. Copyright: © Wikipedia
Manajer dari tim Pentathlon Modern Indonesia (MPI), Glenn Apfel, mengungkapkan alasan kenapa Cintya Nariska batal meraih medali perak di SEA Games 2019.

INDOSPORT.COM - Manajer dari tim Pentathlon Modern Indonesia (MPI), Glenn Apfel, mengungkapkan alasan kenapa atlet mereka yang bernama Cintya Nariska, harus mengorbankan medali perak yang berhasil diraihnya di SEA Games 2019 Filipina.

Pada Jumat, 6 Desember 2019, Indonesia memang sukses tampil gemilang dan di cabang olahraga pentathlon modern. Adalah Dea Salsabila Putri yang mampu meraih medali emas setelah menyelesaikan nomor beach laser individu putri dengan mengalahkan wakil Thailand, Natpapat Sangngio.

Di sektor beach triathle putri, atlet Indonesia yang bernama Cintya Nariska juga sukses meraih medali perak. Namun ternyata, gelar tersebut harus dicabut kembali lantaran dalam peraturan, setiap negara hanya boleh memiliki satu wakil yang naik ke podium. Hal ini dijelaskan oleh manajer Pentathlon Modern Indonesia (MPI) yang bernama Glenn Apfel.

"Dikatakan di situ ada peraturan bahwa satu negara hanya boleh mendapat satu medali. Kami kan dapat emas dan perak, Cintya sudah siap untuk di tempatkan ke dalam podium, tapi ternyata tidak dipanggil dan malah negara lain yang masuk. Hal itu sedang kami proses saat ini," ujarnya.

"Di dalam technical meeting tidak dibahas (akan hal itu) dan tidak ditanya. Saat itu, mereka hanya bertanya, 'semua paham?' Padahal ini penting untuk dijelaskan bahwa setiap negara hanya boleh satu (medali). Tidak pernah dikatakan bahwa satu negara hanya boleh mendapat maksimal satu medali di podium," lanjutnya.

"Meski demikian, kami sudah melampaui target dari kemarin. Kami selalu bersemangat untuk mendapatkan yang lebih lagi dari apa yang bisa kami rebut. Masih ada peluang lagi besok bagi kami untuk melakukan yang terbaik. Kami juga harus pastikan bahwa itu hanya satu tim yang bermain," pungkasnya.

Dengan hal ini, Cintya Nariska batal mendapatkan medali perak. Sehingga, medali tersebut menjadi milik wakil Thailand yang bernama Sanruthai Aransiri, yang sebelumnya mendapatkan perunggu. Sedangkan medali perunggu sendiri akhirnya diboyong oleh perwakilan tuan rumah, Princess Honey Arbilon.

Saat ini, Indonesia masih berada di peringkat tiga klasemen sementara perolehan medali emas dengan torehan 32 medali emas, 38 medali perak, dan 40 medali perunggu dengan total 110 medali. Mereka memiliki jumlah emas yang sama dengan Vietnam di peringkat dua, tapi masih kalah jauh dengan Filipina yang berada di posisi satu dengan 68 emas di SEA Games 2019.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom