INDOSPORT.COM - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua menyebutkan jika akan terjadi perubahan kembali pada 10 cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada perhelatan PON XX tahun 2020 mendatang.

Sebelumnya, pihak KONI Papua telah membeberkan jika 10 cabang olahraga yang dicoret dari perampingan 47 cabang olahraga yakni Balap Sepada, Bridge, Kriket, Dansa, Gateball, Petanque, Ski Air, Soft Tenis, Tenis Meja dan Woodball.

Namun Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya menegaskan, hasil koordinasi Pemerintah Pusat, KONI Pusat dan Pemerintah Papua serta KONI Papua memutuskan jika 10 cabang olahraga tersebut bakal kembali mengalami perubahan. 

Putusan tersebut akan disampaikan oleh KONI Pusat melalui SK baru yang akan disampaikan dalam beberapa waktu ke depan.

“Dari 10 cabang olahraga yang ditentukan semula ada perubahan, ada cabor yang keluar dan ada yang masuk, jadi pastinya kita menunggu surat keputusan dari KONI Pusat,” ungkap Kenius kepada sejumlah wartawan olahraga di Jayapura, Selasa (01/10/19).

Sambil menunggu SK terbaru dari KONI Pusat, Kenius berharap bagi setiap cabang olahraga untuk tetap melakukan latihan. Pasalnya, 47 cabang olahraga tersebut tak hanya dipersiapkan untuk PON XX tahun 2020, namun juga pada PON XXI Sumatera Utara dan Aceh tahun 2020 mendatang.

“Sambil menunggu keputusan yang resmi kita harapkan atlet tetap berlatih, karena PON tak hanya di Papua, setelah itu 2 tahun berikut kita sudah persiapan untuk PON di Sumatera Utara dan Aceh.  Jadi atlet yang ada saat ini harus terus dibina, kami fasilitasi supaya mereka tidak terganggu dengan tidak dipertandingkan pada PON 2020,” ujarnya.

Namun Kenius menambahkan, bahwa sesuai dengan pertemuan seluruh KONI se-Indonesia beberapa hari lalu di Sumatera Utara, dengan mengambil keputusan PON XX 2020 tetap mempertandingkan 47 cabang olahraga.

“Semua KONI se-Indonesia sepakat, jika bisa 10 cabang olahraga yang dicoret nantinya bisa dipertandingkan di luar Papua, namun medalinya tetap akan kita hitung sebagai PON XX Papua. Namun itu tergantung keputusan dari pemerintah pusat dalam memberikan solusinya,” tutup Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya.