Ingin eSports Jadi Cabor Resmi Asian Games? Ini Syarat yang Diminta OCA

Senin, 3 September 2018 09:46 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© INDOSPORT
Ekshibisi eSports di Asian Games 2018. Copyright: © INDOSPORT
Ekshibisi eSports di Asian Games 2018.
Tidak Berani Menjamin

Jika hal itu tidak bisa terealisasi, ia tak bisa menjamin keberadaan eSports di Asian Games ke depannya, termasuk dalam Asian Games 2022 di Hangzhou, China.

"Konsep ideal tentang olahraga harus diunggulkan dan bukan sekedar mencetak keuntungan. Setiap orang tentu ingin mendapatkan keuntungan, tapi apa alasan utama mereka hadir dalam penyelenggaraan olahraga ini?," ujar pria asal Kuwait itu.

"Sebelum kami ditanya bagaimana masa depan eSports dalam Asian Games, kami harus menanyakan kepada keluarga besar e-Sports di Asia dan di dunia apakah mereka bersedia bergabung dalam satu organisasi," katanya.

Seperti diketahui, dalam Asian Games 2018 cabang eksibisi eSports mempertandingkan enam game, yakni Arena of Valor, Clash Royale, Hearthstone, League of Legends, Pro Evolution Soccer, dan StarCraft II.

Pertandingan tersebut berlangsung pada 26 Agustus hingga 1 September di BritAma Arena, Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Cabang eSports diikuti oleh 18 negara peserta.

Kontingen China menjadi juara umum di cabang eSports ini dengan mengoleksi dua medali emas dan satu perak. Sementara peringkat kedua ditempati oleh tim Indonesia dan tim Korea Selatan dengan perolehan masing-masing satu medali emas dan satu medali perak.

Penulis: Dimas Ramadhan Wicaksana.

Terus Ikuti Berita Olahraga Asian Games 2018 Hanya di INDOSPORT.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom