Hal ini seperti diutarakan Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Muddai Madang yang menjelaskan bahwa tiga cabor seperti Paragliding, Bridge, dan Jetski akan diusulkan untuk dimasukan dalam Asian Games 2018. Namun, peminat untuk Paragliding dan Bridge sangatlah sedikit, dan kemungkinan besar hanya Jetski yang akan diterima.

“Nanti Januari saat masterplan jadi sudah dibagi, termasuk cabornya apa-apa saja, yang namanya perubahan bisa saja, kan tidak bisa pasti. Kan ada tiga (cabornya) Paragliding, Jetski, dan Bridge. Paragliding dan Bridge menurut Presiden OCA tidak direspon negara lain, sedangkan Jetski ada komentar keras,” jelas Muddai.

Menurut Muddai, beberapa komentar keras muncul lantaran beberapa negara peserta itu masih belum melupakan kejadian hilangnya atlet Jetski saat berlomba di Bali. Terkait hal itu, KOI masih tetap akan berupaya mengusulkan cabor Jetski sebagai salah satu Cabor yang akan dipertandingkan dalam Asian Games 2018.

“Ada kejadian yang masih melekat dibenak mereka di Bali, yang ada (atlet) Jetski hilang, jadi masih harus didorong terus. Kami akan usulkan saja, karena di Jetski (peluang mendapatkan) emasnya besar, sekitar dua, tiga emas. Tapi karena tidak disetujui kami harus dorong terus, terutama soal Jetski,” pungkas Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 untuk daerah Sumatera Selatan ini.