Kisah Tayfun Ozcan, Petarung Miskin Korban KDRT Hingga Jadi Calon Juara Dunia ONE Championship
INDOSPORT.COM – Tayfun Ozcan merupakan salah satu petarung bela diri yang memiliki kisah hidup miris sebelum berpeluang menjadi calon juara dunia ONE Championship.
Sejumlah petarung bela diri harus melalui lika-liku perjalanan hidup yang bisa dibilang cukup miris sebelum akhirnya meraih kesuksesan.
Hal ini juga dialami oleh Tayfun Ozcan, yang telah menerjang kehidupannya yang pahit hingga akhirnya bisa makin dekat dengan sabuk paling bergengsi dalam kickboxing dalam laga perebutan gelar di ONE Fight Night 2 pada Sabtu (1/10/2022).
Ozcan sendiri lahir di Tilburg, Belanda, petarung berdarah Turki ini memiliki masa kecil yang sulit dan sempat mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan oleh ayahnya sendiri.
Melansir dari rilis ONE Championship, sang ayah merupakan pecandu alkohol yang membuat keadaan rumah seperti neraka karena emosi yang tidak terkontrol.
“Masa kecil saya berbeda (dengan anak pada umumnya). Kami tak punya uang, dan saya pun tak punya foto dan kenangan masa kecil,” ujar Tayfun Ozcan.
"Yang kami miliki di rumah hanya pertengkaran dan narkoba. Hanya ada hal negatif di rumah, dan kami selalu dipukuli," tambahnya.
Sosok ayah yang sejatinya menaungi anak, tidak dirasakan oleh Ozcan. Kenyamanan yang seharusnya ia dapat di rumah pun tidak pernah dirasakan.
"Ketika Anda masih anak-anak, Anda perlu sosok ayah untuk bicara. Anda perlu ayah untuk berlatih dan pergi ke sekolah bersama, sosok yang bisa mengajarkan soal mental. Namun, saya tak punya itu," lanjutnya.
Beruntung, Tayfun Ozcan mengenal kickboxing yang ternyata mengubah hidupnya. Sosok ayah justru ia dapatkan di gym yang membiarkannya ikut berlatih meski tak punya uang sepeser pun untuk biaya latihan.
1. Kejadian Masa Kecil Jadi Pelajaran Berharga
Sama-sama sebagai imigran dari Turki membuat Tayfun Ozcan dan sang pelatih punya ikatan emosional.
"Pelatih datang menghampiri dan melihat bakat saya. Orang Turki itu saling mengenal satu sama lain. Ia mengatakan saya tak perlu membayar biaya latihan. Cukup hanya berlatih sebaiknya," kenang atlet berumur 31 tahun itu.
Berkaca pada masa kecil yang suram itu, Ozcan melihatnya sebagai pelajaran berharga. Kini ia hanya ingin menjadi ayah terbaik untuk anaknya tercinta – sesuatu yang tidak ia dapatkan dulu.
"Anda tahu? Dulu setiap saya latihan, saya selalu menginginkan rumah untukku sendiri serta keluarga yang baik," ujarnya.
Sementara itu, sejak bergabung dengan ONE Championship dari Enfusion, ia berhasil membuktikan kapasitasnya hingga bisa bercokol di peringkat lima teratas divisi featherweight kickboxing ONE Championship.
Namun petarung berjuluk “Turbine” ini mendapat sebuah peluang emas untuk bisa menjadi juara dunia ONE.
2. Tayfun Ozcan Incar Gelar Juara Dunia
Ia sebelumnya dijadwalkan untuk bertanding menghadapi Marat Grigorian, tetapi maju untuk menghadapi Superbon Singha Mawynn karena lawan sebelumnya, Chingiz Allazov, terpaksa mundur akibat cedera.
Dewi fortuna jelas sedang tersenyum manis pada Ozcan saat ini. Namun, apakah ia bisa memanfaatkan peluang tersebut merupakan hal yang lain.
Superbon adalah kickboxer terbaik di dunia saat ini. Ia telah mengalahkan nama-nama legendaris dalam olahraga ini mulai dari Giorgio Petrosyan, Sitthichai Sitsongpeenong, hingga Marat Grigorian.
Terlebih, Superbon mampu mengalahkan lawan-lawannya seperti tanpa kesulitan.
Dengan rekor tanding 113-34, Superbon memiliki tendangan tinggi yang bisa mengincar kepala lawan sekali tebas. Selain itu, serangan lututnya pun bisa menghancurkan apa pun yang ada di depannya seperti kapak menebas ranting pohon.
Sekadar informasi, ONE Fight Night 2 dapat disaksikan live lewat Vidio, Kaskus TV, Maxstream, dan Netverse pada Sabtu pagi (1/10) mulai pukul 07.00 WIB. Selain itu, Net TV akan menayangkan siaran tunda mulai pukul 22.30 pada hari yang sama.