Jadi Petarung MMA, Randy Pangalila Tonjok Muka Presenter Terkemuka
Pada 2009 lalu, aktor sinetron Indonesia, Randy Pangalila merasa mulai kurang nyaman dengan bentuk tubuhnya. Untuk itu, ia mencoba mengubah tubuhnya yang terlihat lebih besar di layar kaca menjadi sedikit berotot.
Niat Randy sejak delapan tahun itu pun langsung menunjukka hasil. Lihat saja bentuk tubuhnya saat ini yang sudah terbentuk bagai binaragawan. Berbeda saat pertama ia muncul di layar kaca dalam Sinetron Cinta Fitri, kini Randy berubah jadi pria yang macho dengan otot kekarnya.
Randy pun juga mulai terjun ke dunia tarung MMA (Mixed Martial Arts) dan langkahnya di dunia yang juga ditekuni Conor McGregor tersebut dimulai dengan mengikuti One Pride MMA.
1. Kemenangan 39 Detik
Randy Pangalila pernah bertarung di atas oktagon One Pride MMA dalam laga Celebrity Match, Sabtu (10/02/18) di Mahaka Square, Britama Sports Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kala itu Randy berhadapan dengan sang lawan, Fajar Ibel yang merupakan seorang presenter dan penyiar radio.
Randy berhasil menumbangkan Fajar Ibel hanya dengan sekali pukulan keras. Total waktu yang dibutuhkan aktor kelahiran 1990 ini cukup 39 detik saja.
2. Hajar Ronal Surapradja
Dalam tayangan yang dibuat oleh salah satu Stasiun Radio swasta yang diisi oleh penyiar Ronal Surapradja dan Tike Priatnakusumah, Randy mampu menumbangkan Ronald dengan pukulan kerasnya.
Meski terlihat untuk kegiatan shooting, namun hal ini dilakukan alami tanpa settingan. Ronald yang tak terjun ke dunia MMA masih bisa bangun berkali-kali untuk kembali menghadapi Randy.
Randy juga mendapat sekali dua kali pukulan di mukanya dari Ronal. Namun, Randy hanya mengeluarkan sedikit kekuatannya di laga uji coba ini.
3. Cara Randy Membentuk Tubuh Atletisnya
Randy yang saat itu melihat dirinya terlihat ‘bantet’ di televise membuat ia bertekad untuc membentuk otot-otot tubuhnya.
Randy memutuskan berolahraga dengan metode high intensity interval training (HIIT), yang mengombinasikan latihan dengan intensitas tinggi dan sedang atau rendah, seperti sprint, joging, push-up, sit-up, dan back-up.
"Saya melakukan latihan 6 menit tanpa jeda. Setelah istirahat 1 menit, saya lakukan lagi selama 5 ronde," kata pria berdarah Manado, Belanda, dan Jawa itu kepada Tabloid Bintang.
Jenis latihan yang sederhana namun efektif, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. "Hasilnya signifikan. Otot saya lebih kering, padat, tapi enggak lebih besar daripada badan saya."