INDOSPORT.COM - Petarung kelas welter, Sean Brady, mendapatkan ancaman pembunuhan jika mampu mengalahkan petarung berdarah Palestina, Belal Muhammad, dalam gelaran UFC 280.
Pagelaran UFC 280 resmi berakhir pada Minggu (23/10/2022) dini hari WIB, yang berlangsung di Etihad Arena, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Jelas perhelatan tersebut mengundang banyak kekaguman untuk pecinta olahraga Mixed Martial Arts, karena UFC menghadirkan duel bintang-bintang terbaiknya.
Seperti duel kelas bantam antara Petr Yan vs Sean O'Malley dan disusul dengan duel perebutan sabuk juara kelas bantam UFC, antara Aljamain Sterling vs TJ Dillashaw.
Puncaknya pertarungan megah antara Charles Oliveira vs Islam Makhachev untuk memperebutkan sabuk juara kelas ringan UFC.
Salah satu pertarungan yang cukup menarik selain tiga pertarungan di atas adalah duel antara dua jagoan kelas welter UFC, Sean Brady vs Belal Muhammad.
Terkesan menarik lantaran duel antara Sean Brady vs Belal Muhammad memiliki tujuan bahwa salah satu pemenang dalam duel tersebut memiliki kesempatan untuk tampil di laga perebutan titel juara.
Dalam pertarungan tersebut, jagoan berdarah Palestina, Belal Muhammad berhasil meraih kemenangan atas Sean Brady dengan TKO di ronde kedua.
Meski gagal meraih kemenangan, ternyata Sean Brady memiliki cerita menarik terkait duelnya dengan Belal Muhammad di UFC 280 lalu.
Tampil di kandang Belal Muhammad, Sean Brady mengaku terkejut mendapat sebuah ancaman pembunuhan terhadap dirinya dan keluarga jika berhasil mengalahkan petarung berdarah Palestina tersebut.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom