INDOSPORT.COM – Atlet lompat jauh putri asal Indonesia Maria Natalia Londa menyatakan rasa syukur meski gagal menembuts babak final dalam Kejuaraan Dunia Atletik IAAF di Doha, Qatar pada Minggu (06/10/19).
Melalui akun Instagram pribadinya, ia mengakui bahwa jarak lompatan yang diraih bukanlah lompatan terbaiknya. Ia juga menuturkan bahwa ia banyak memetik pengalaman dari penampilan keduanya di Kejuaraan Dunia Atletik setelah selang 12 tahun.
“Hasil ranking ke-26 dengan lompatan 6,36 meter bukanlah lompatan terbaik saya. Namun, ini adalah pengalaman dan juga kestabilan lompatan yang masih saya capai di usia ini,” ujar Maria Londa dalam laman instagram @marianatalialonda7997.
“Saya ingin mengatakan bahwa usia tidaklah menjadi penghalang seorang atlet untuk berprestasi, karena selama kita mempunyai tekad, kerja keras, dan kemauan yang kuat itu adalah hal utama dalam meraih prestasi,” tulisnya lagi.
Dilansir melalui laman resmi IAAF, Maria Natalia Londa menempati posisi ke-13 dari 15 peserta di babak kualifikasi Grup B lompat jauh putri dengan lompatan sejauh 6,36 m. Sedangkan, jika ditotal dengan keseluruhan peserta gabungan grup A dan grup B, Maria menempari posisi 26 dari 31 peserta.
Dalam fase babak kualifikasi grup B, pelompat jauh unggulan pertama asal Jerman Malaika Mihambo mendominasi posisi klasemen denan lompatan sejauh 6,98 m, disusul posisi kedua pelompat jauh asal Ukraina Maryna Bekh-Romanchuk dengan jarak lompatan 6,74 m, dan di urutan ketiga ada pelompat jauh asal Inggris Abigail Irozuru dengan 6,70 m.
Penulis: Ergian Pinandita
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom