Tampil di Kandang, Bintang Timur Surabaya Ditahan Black Steel
Pro Futsal League (PFL) 2018 seri Surabaya berjalan seru dan menarik. Apalagi pertandingan yang berlangsung di GOR Futsal Unesa, Surabaya pada Sabtu (24/02/18) siang, empertemukan tuan rumah Bintang Timur Surabaya (BTS) menghadapi lawan kuat Blacksteel Manokwari. Sejak dimulainya pertandingan, kedua tim sama-sama menginginkan gol.
Hal tersebut dapat dilihat dari kedua tim yang bermain sangat ngotot, tak ayal permainan kasar pun menghiasi pertandingan dihari pertama PFL 2018 ini. Dukungan dari penonton yang sudah mulai mengalir ke tempat jalannya pertandingan, praktis membuat suasana semakin seru. BTS selaku tuan rumah, langsung termotivasi dengan dukungan yang diberikan supporter mereka.
Bukti dukungan yang sangat kuat kepada Catur Satriawan dkk langsung berubah. Buktinya dipertengahan babak pertama, BTS langsung menerapkan pola menyerang. Mereka tak membiarkan Blacksteel mengembangkan pola permainannya, apalagi pelatih BTS Eko M Purbo langsung menginstruksikan bermain power play.
Namun sayang usaha dari tuan rumah untuk mencuri gol terlebih dahulu dibabak pertama, belum membuahkan hasil sama sekali. Malahan Blacksteel yang tampak tertekan berhasil membuat supporter tuan rumah diam seribu bahasa, dengan gol yang dibuat oleh pemain impor mereka asal Thailand Kridsida melalui sepakan keras pada menit ke-19.
Gol pertama Blacksteel bagaikan malapetaka bagi tuan rumah, buktinya Rio Pangestu Putra berhasil menggandakan keunggulan tim tamu dimenit yang sama. Dengan keunggulan sementara tim tamu dibabak pertama, membuat permainan BTS yang terstruktur mulai kehilangan arah.
Mereka memperlihatkan serangan-serangan sporadis, seakan tak ingin melewatkan kesempatan sekecil apa pun. Apalagi jika untuk mengejar ketertinggalan, tapi apa daya lawan yang sudah mulai menerapkan pola defense dimenit akhir babak pertama membuat BTS binggung untuk mencari celah menyerang. Hingga peluit panjang ditiupkan wasit skor tidak berubah tetap 2-0.
Kalah dibabak pertama tidak membuat semangat BTS kendur, justru dibabak kedua mereka berupaya mengejar ketertinggalan dari Blacksteel. Pola permainan yang diterapkan pelatih BTS Eko M Purbo masih sama dengan permainan dibabak pertama, hanya saja ada instruksi kepada pemainnya untuk memarking pemain dari Blacksteel yang dinilai membahayakan.
Hasilnya sangat baik, Reza Arlian berhasil menciptakan gol dimenit 32. Memanfaatkan kemelut didepan gawang Balcksteel, skor pun berubah 2-1. Gol yang berhasil pemain yang berposisi sebagai flank, berhasil membuat motivasi tuan rumah tumbuh kembali. Tekanan kembali diperlihatkan BTS setelah terciptanya gol ini.
Sama halnya seperti Blacksteel yang berhasil mencetak dua gol secara beruntun, dibabak kedua BTS kembali mencetak gol dimenit 36 Gusti Dian Ardianto melalui tendangan bebas, skor berhasil imbang 2-2. Ternyata tuan rumah merasa tidak puas dengan skor yang imbang, mereka masih ada upaya untuk membalikkan keadaan. Upaya ini pun sukses dibayar Catur Satriawan dimenit ke-37, berhasil membalikkan keadaan nyatanya tidak diimbangi dengan kewaspadaan mereka, terhadap lawan yang tengah membangun serangan.
Situasi ini berhasil dicuri Blacksteel, menjelang peluit akhir babak kedua berakhir. Kemenangan yang sudah didepan mata harus pupus, Rio Pangestu sang pencetak gol pertama berhasil mencatatkan namanya lagi daftar pencetak gol, sekaligus membuyarkan konsentrasi BTS yang membuat skor akhir menjadi 3-3.
Mendapatkan hasil imbang dipertandingan perdana, diterima dengan lapang dada oleh asisten pelatih Bintang Timur Surabaya, Karismawan. Dia mengatakan apa pun hasil pertandingan ini, merupakan kemampuan terbaik mereka.
“Apapun hasil dari pertandingan ini, harus kita syukuri kita fokus pada pertandingan selanjutnya,” katanya setelah pertandingan usai.
Harus diakui Karismawan, Blacksteel didominasi pemain-pemain muda. Sehingga tipikal permainannya sangat cepat, belum lagi tambahan dua pemain anyar mereka asal Thailand yang membuat peta kekuatan tim asal Manokwari menjadi berubah.