INDOSPORT.COM – Indonesia menurunkan dua wakilnya di kompetisi eSports e-Masters Chengdu 2020 di China, Februari mendatang. Namun, perjalanan kontingen Indonesia tentu tidak mudah karena kualitas lawan yang cukup ‘gila’ dan punya nama besar di level internasional.
Dari nomor game Arena of Valor (AOV), Indonesia akan mengirimkan tim Dunia Games (DG) eSports yang lolos kualifikasi nasional dan Asia Tenggara.
Sementara untuk game Pro Evolution Soccer (PES) 2020, Indonesia juga menurunkan pemain terbaiknya, Setia Widianto yang baru saja lolos kualifikasi Asia Tenggara di Bangkok, Thailand.
Sebagai seorang pemain PES berpengalaman di level internasional, Setia Widianto setidaknya sudah mampu menakar calon lawannya di e-Masters Chengdu 2020.
“Saya lolos ke Chengdu, tentu persaingannya bakal ketat banget sih, jadi hanya ada delapan negara yang berhasil lolos ke Chengdu,” jelas Setia Widianto asat dihubungi awak redaksi berita olahraga SOICAUMIENBAC.cc, Selasa (21/01/20).
“Tim yang paling kuat menurut saya buat Asia Tenggara itu Vietnam, dan Vietnam juga lolos. Mereka bagus dalam permainan PES. Lalu Jepang, sudah jelas, mereka PES-nya gila-gilaan, player PES nya kuat-kuat,” tambah pemain yang baru dikontrak Thai Port FC itu.
Selain Vietnam dan Jepang, rupanya Setia Widianto juga mewaspadai satu negara yang memberikan kejutan di kualifikasi PES menuju e-Masters Chengdu 2020, yakni Hongkong.
“Sama kemarin ada kejutan tim Hongkong, mereka unik karena pakai strategi dari pelatih. Biasanya player kan inisiatif sendiri untuk formasi, tapi mereka diberikan evaluasi, terus strategi sama pelatih. Itu unik banget, bahkan kemarin Hongkong bisa mengalahkan Jepang,” pungkasnya.
Perlu diketahui, delapan negara yang lolos kualifikasi ke e-Masters Chengdu 2020 memperebutkan total hadiah sebesar Rp9,5 miliar. Angka ini terbilang sangat besar untuk level kompetisi eSports internasional.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom