3 Lawan Berat LeBron James yang Berujung Jadi Rekannya Sendiri
INDOSPORT.COM - Shawn Marion, Derrick Rose, dan Ben Wallace adalah pebasket dengan karier hebat di NBA pada awal tahun 2000-an. Banyak yang melupakan tiga pemain ini sempat jadi momok menakutkan bagi LeBron James, yang pada ujungnya malah menjadi rekannya sendiri.
Julukan LeBron James sebagai seorang King, memang pantas didapatkannya. Lebron bermain di dua generasi yang berbeda. Dimulai dari tahun 2003, di mana dirinya menjadi draft nomor satu hingga tahun 2020, di mana saat ini dirinya sedang berjuang merebut cincin ke-4 bersama LA Lakers.
Bermain di dua dekade yang berbeda, karier LeBron tak selamanya mulus. LeBron bertemu dengan para pemain senior yang sedang berada di puncak kariernya. Seiring berkembangnya skill LeBron, ternyata membuat pemain-pemain senior ini tertarik bermain bersama King James.
Shawn Marion
Siapa yang tak kenal shooter unik yang satu ini. Salah satu shooter terhebat di awal tahun 2000-an yang punya rekor mengesankan bersama Phoenix Suns dan Dallas Mavericks.
Bersama Phoenix Suns, Marion pernah memecahkan rekor dengan termasuk ke dalam 5 besar pemain yang memimpin perolehan rebound dan steal di tahun yang sama. Selain itu, dirinya bersama dengan Kevin Garnett, Yao Ming, dan Elton Brand termasuk ke dalam deretan pemain yang memperoleh rataan 20 poin dan 10 rebound musim 2005/2006.
Shawn Marion akhirnya mampu merebut cincin juara setelah mengalahkan Miami Heat di tahun 2011. Di sini LeBron merasakan sendiri magis Shawn Marion sebagai shooter dan forward senior yang penting bagi Mavs.
Di masa akhir kariernya, Shawn Marion memilih untuk bergabung bersama Cleveland Cavaliers di tahun 2015. Tahun dimana LeBron James memimpin tim asal tempat lahirnya sendiri, Ohio.
Namun sayangnya, final di tahun 2015 tidak berakhir indah bagi Shawn Marion. Mereka harus menerima kekalahan dari Golden State Warriors dengan agregat 4-2.
1. Derrick Rose
Salah satu pemain dengan fans terbanyak di dunia, Derrick Rose. Pernah menjadi MVP NBA tahun 2011, membuat semua mata tertuju pada guard andalan Chicago Bulls saat itu.
Masa jaya Rose terjadi di tahun 2010, dirinya seakan-akan mampu menjadi harapan publik Chicago setelah ditinggal Michael Jordan.
Pada tahun tersebut, Derrick Rose menjadi pemain ketiga dalam sejarah NBA yang mampu memperoleh 2.000 poin dan 600 assist dalam satu musim! Rekor yang hanya mampu diraih oleh Michael Jordan dan LeBron James terhitung sejak tahun 1972/1973.
Rawan akan cedera jadi satu nilai minus bagi Rose. Ini membuatnya seringkali tak mampu kembali ke performa terbaiknya.
Masih percaya akan kemampuannya, LeBron akhirnya memilih Rose untuk bermain bersamanya di Cleveland Cavaliers pada tahun 2017. Hanya sempat bermain 16 pertandingan bersama LeBron, Derrick Rose dibuang oleh Cavs di pertengahan musim.
Ben Wallace
Penggemar basket millennial mungkin cukup asing dengan Ben Wallace. Ben Wallace adalah salah satu defender terbaik sepanjang sejarah NBA dengan menjadi Defensive Player of the Year (DPOY) sebanyak 4 kali.
Sejak bergabung bersama Detroit Pistons di tahun 2000, Wallace punya perolehan yang unik. Rataan poin yang sedikit, tetapi konsisten menjadi salah satu yang terbaik dalam hal rebound dan block.
Alhasil, dirinya menjadi lawan menakutkan bagi setiap big man NBA saat itu. Highlight terbaik sepanjang kariernya tentu saat ia mampu mengunci pergerakan center paling eksplosif di NBA, Shaquille O’Neal pada dua edisi final berturut-turut.
Dengan mental juara serta skill defense yang mumpuni, Wallace memutuskan untuk bergabung bersama Cleveland Cavaliers yang dipimpin Mike Brown. Bermain dengan center andalan, Zydrunas Ilgauskas membuat Wallace harus digeser ke posisi Power Forward.
Performance Ben Wallace perlahan mengalami penurunan. Dirinya pun di-trade oleh Cavs untuk mendapatkan musuh bebuyutannya sendiri, Shaquille O’Neal. Wallace akhirnya menutup kariernya di tim yang telah membesarkan namanya, Detroit Pistons.