Layaknya Michael Jordan, 4 Bintang NBA Ini Juga Bisa Dibuatkan Film
Bohong rasanya jika pada era modern masa kini, penggemar basket tak ada yang tahu siapa itu Stephen Curry.
Saat pertama kali bermain di NBA pada tahun 2009, Curry langsung menetapkan hatinya bersama Golden State Warriors hingga sekarang.
Pada awal-awal, nama Curry memang sempat kurang dipandang. Perlahan tapi pasti, pebasket yang berposisi sebagai point guard ini menjelma menjadi bintang andalan bagi tim yang bermarkas di Oracle Arena tersebut.
Salah satu gaya khas permainannya adalah lemparan jarak jauhnya atau three pointnya yang terbilang 95 persen akurat. Tekniknya dalam menggiring bola juga sudah tak perlu diragukan lagi.
Curry juga mampu menjadi pusat serangan bagi Warriors. Tak heran, pada awal musim ini saat dirinya cedera serius akibat patah tangan, timnya pun langsung menurun drastis dari yang biasa memegang puncak klasemen harus menjadi juru kunci.
Rata-rata, setiap musim Stephen Curry mampu mencetak 23,5 points, 4,5 rebounds, dan 6,6 assist per pertandingan.
Raihan tertingginya adalah di tahun 2015, di mana dirinya mampu mencetak 30,1 points per pertandingan.
Tak heran, jika di tahun tersebut juga Stephen Curry berhasil memberikan gelar juara kepada Golden State Warriors.
LeBron James
Jika ada Stephen Curry, maka sudah pasti ada LeBron James yang menjadi rival seterunya. Harus diakui, keberadaan Curry dan LeBron di era masa kini bagaikan NBA pada era Michael Jordan dan Kobe Bryant.
Bahkan, tak sedikit juga yang menilai jika LeBron James serupa dengan Michael Jordan dan Kobe Bryant.
Pernyataan ini cukup menimbulkan pro dan kontra, di mana banyak yang menilai jika LeBron James memiliki gaya bermain yang sedikit lebih ego dibandingkan dengan Jordan maupun Kobe.
Tak hanya itu, LeBron James juga dianggap tidak memiliki sikap yang loyalitas karena sudah bermain bagi tiga tim.
Namun suka atau tidak, harus diakui juga jika LeBron James cukup membuat kompetisi basket NBA tetap menarik untuk diminati. LeBron James pertama kali bermain di kompetisi NBA bersama Cleveland Cavaliers di tahun 2003 hingga tahun 2010.
Di mana saat itu juga ia memiliki torehan poin tertinggi yaitu mencetak 31,4 point per pertandingan dan saat itu juga nama LeBron James disebut-sebut bakal menjadi pengganti Kobe Bryant.
Sayangnya, meski mampu tampil gemilang, LeBron tak mampu memberikan gelar juara bagi Cavaliers, hingga akhirnya baru melambungkan namanya lagi bersama Miami Heat di tahun 2010, di mana ia berhasil meraih dua gelar juara bersama Heat di tahun 2012 dan 2013.
Barulah pada tahun 2014 ia kembali pindah ke Cavaliers dan membuat The Cavs menjadi salah satu tim unggulan di NBA.
Di sinilah baru muncul persaingan ketat antara dirinya dengan Curry dan memunculkan persaingan sengit antara Warriors dan juga Cavaliers.
Tak ayal, pada tahun 2016 secara mengejutkan LeBron James berhasil membawa Cleveland Cavaliers yang sempat tak dianggap menjadi juara untuk pertama kalinya dalam sejarah NBA.
Rata-rata, setiap musimnya LeBron James mampu mengemas 27,1 points, 7,4 rebounds, dan 10,6 assist per pertandingan.
Pada tahun 2018, LeBron James pindah ke LA Lakers dan kepindahannya pun diharapkan bisa memberikan mengembalikan kejayaan Lakers.
Sama seperti Kawhi Leonard, semangat juang tinggi milik LeBron James benar-benar patut diacungi jempol. Ia tak pernah menyerah hingga buzzer akhir berbunyi untuk memberikan hasil yang maksimal bagi tim yang dibela.
Satu hal yang bisa dipelajari dari keempat pemain bintang basket di atas adalah, Kawhi Leonard, James Harden, Stephen Curry, dan LeBron James seakan-akan menjadi nyawa bagi permainan timnya.
Keberadaan mereka pun selalu memberikan semangat dan motivasi tersendiri bagi rekan setim saat mereka bermain. Perjalanan karier keempatnya dari yang tak dianggap menjadi andalan tim juga patut diapresiasi.
Jika mampu konsisten menjaga permainan terbaiknya, rasanya, Kawhi Leonard, James Harden, Stephen Curry, dan LeBron James juga pantas untuk dibuatkan film.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom