Perjalanan Karier Kobe Bryant, Loncat dari SMA hingga Berbuah Status Legenda

Senin, 27 Januari 2020 09:40 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Kobe Bryant yang tewas dalam sebuah kecelakaan helikopter, Minggu (26/01/20) meninggalkan cerita perjalanan karier yang luar biasa. Seperti berikut.

Menghabiskan 20 tahun berkarier di dunia basket, Kobe Bryant sukses menorehkan berbagai catatan tinta emas hingga membuat namanya layak dilabeli sebagai salah satu legenda yang pernah ada di NBA.

Status legenda tersebut memang tak berlebihan untuk disematkan buat sosok bertinggi 198 cm itu.  Karena bukan hanya sekadar catatan prestasi dan rekor yang bisa didapatnya. Cerita perjalanan kariernya sejak awal hingga setia dalam satu tim, LA Lakers, juga sangat layak membawanya menjadi salah satu pebasket yang pernah hadir di dunia.

Karier Kobe Bryant

Lahir dari Ayah bernama Joe Bryant, yang juga merupakan pebasket di NBA, Kobe kecil memang sudah menggemari olahraga terpopuler di Amerika Serikat itu sejak kecil.

Bahkan, dalam sebuah film animasi pendek berjudul Der Basketball, Kobe menceritakan bahwa sejak kecil dirinya sudah mencoba bermain basket menggunakan bola yang dibuatnya dari kaos kaki sang ayah yang digulung. Berbagai video rekaman pertandingan basket pun jadi lahapan Kobe yang kala itu masih berusia enam tahun.

Tak mengejutkan jika kemudian Kobe tumbuh dengan bakat basket luar biasa. Ketika memasuki jenjang sekolah menengah atas di Lower Merion High School, Philadelphia, bakat Kobe sudah membuatnya mendapatkan banyak tawaran dari Universitas setelah lulus. 

Namun,  Kobe Bryant justru menolak semua tawaran itu, dan memilih langsung lompat mencoba peruntungan berkarier di NBA.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Pilihan Kobe tak salah, di tahun 1996, atau kala usianya baru sekitar 18 tahun, dirinya dipilih klub Charlotte Hornets masuk ke dalam urutan ke-13 Draft NBA. 

Meski peluangnya sangat kecil untuk bisa memperkuat Charlotte Hornets kala itu, nasib justru berpihak baik kepada Kobe Bryant. Dia akhirnya bisa menjadi Guard pertama yang bisa berkarier di NBA selepas lulus SMA, ketika dirinya ditukar menuju Los Angeles Lakers sebagai bagian dari perpindahan Vlade Divac ke Hornets.

Di tahun 1996 itulah karier Kobe Bryant dimulai sebagai rookie meski memang tak banyak dalam musim perdananya. Baru di musim berikut-berikutnya, kesempatan mulai hadir buat pria kelahiran 23 Agustus 1978 itu.

Puncaknya di musim 1999/00, ditandai dengan kedatangan pelatih Phil Jackson menukangi LA Lakers. Kobe Bryant, yang sudah mengunci satu tempat utama sebagai guard, sukses menghadirkan gelar juara buat LA Lakers.

Berduet dengan Shaquille O'Neal kala itu, Kobe Bryant  juga berhasil memboyong penghargaan All-NBA Second Team dan All-NBA Defensive Team untuk pertama kali dalam kariernya. Penghargaan itu juga membuatnya menjadi pemain termuda yang menerima All-NBA Defensive Team sepanjang sejarah NBA kala itu.

Duet Kobe Bryant dan Shaquille O'Neal  bahkan bukan hanya menghadirkan gelar juara NBA 1999/00, namun dua gelar setelahnya juga bisa mereka rengkuh hingga menghadirkan hattrick juara untuk LA lakers.

Usai gelar juara tiga kali berturut itu, karier Kobe Bryant mulai mengalami penurunan, meski juga masih berada dalam level tertinggi NBA. Tetapi, selama kurang lebih enam musim, gelar juara gagal lagi dipersembahkan Kobe Bryant untuk LA Lakers.

Pada periode itu, Kobe Bryant tetap mampu menorehkan beberapa momen spesial. Seperti ketika di tanggal 22 Januari, 2006, Bryant mencetak 81 poin hanya dalam satu pertandingan. 

Torehan kala melawan Raptors itu membuatnya memecahkan rekor 71 poin Elgin Baylor, membawanya dalam daftar kedua pencetak poin terbanyak di NBA. Catatan itu hanya kalah dari Wilt Chamberlain, yang bisa menorehkan 100 poin hanya dalam satu pertandingan pada 1962.

Pada musim 2006/07 itu juga terjadi keputusan monumental Kobe Bryant yang mengganti nomor punggungnya dari angka delapan ke angka 24. Nomor punggung yang kerap digunakannya kala masih SMA.

Selain itu, di pengujung musim 2007/08, meski gagal membawa gelar juara ke LA Lakers, capaian gemilang dengan mencetak rata-rata 28.3 poin, 6,3 rebound dan 5,4 assist, membuat Kobe Bryant ditetapkan sebagai pemain terbaik atau sebagai Most Valuable Player (MVP) musim itu.

Sempat beberapa kali dirumorkan akan hijrah dari LA Lakers, penantian enam musim tanpa gelar akhirnya bisa dituntaskan oleh Kobe Bryant di musim 2008/09, gelar juara berhasil didapatnya di musim itu, juga semusim setelahnya. 

Sayang, setelah raihan tersebut, tak ada lagi gelar juara bisa didapat Kobe Bryant, hingga kemudian dirinya mulai akrab dengan cedera di musim 2013/14. 

Setelah lebih banyak menghabiskan waktu di meja operasi dalam beberapa musim, Kobe Bryant akhirnya memilih untuk pensiun di tahun 2016 atau setelah menghabiskan karier sepanjang 20 tahun di NBA.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom