In-depth

Polandia, Kuda Hitam Eropa yang Siap Tikam Amerika di FIBA World Cup 2019

Selasa, 10 September 2019 15:03 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
© Zhong Zhi/Getty Images
Timnas Basket Polandia di FIBA World Cup 2019. Copyright: © Zhong Zhi/Getty Images
Timnas Basket Polandia di FIBA World Cup 2019.

INDOSPORT.COM - Polandia menjadi kuda hitam di FIBA World Cup 2019. Polandia bisa saja merusak dominasi tim besar di FIBA World Cup 2019. 

Polandia, punya cerita yang unik sebagai salah satu kontestan FIBA World Cup 2019. Polandia akhirnya kembali berlaga di FIBA World Cup setelah absen selama 52 tahun. 

FIBA World Cup 2019 adalah turnamen kedua yang diikuti oleh Polandia, setelah pertama kali tampil pada tahun 1967. 

Meski baru pertama kali mengikuti FIBA World Cup pada tahun 1967, Polandia mampu finis sebagai peringkat ke-5 dari 16 negara yang ikut serta. 

Prestasi itu mungkin saja kembali diulangi atau bahkan dilampaui oleh Polandia di FIBA World Cup 2019. Pasalnya, Polandia diluar dugaan mampu lolos hingga babak perempatfinal. 

Bukan tak mungkin, kejutan tersebut akan berlanjut hingga partai final FIBA World Cup 2019. 

Kejutan Sejak Awal 

Sejak awal FIBA World Cup 2019 digelar, Serbia disebut-sebut sebagai tim terkuat yang bisa mengancam eksistensi Amerika Serikat di China. 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Tetapi perkiraan tersebut sepertinya harus dipikirkan kembali. Tentunya ada dua hal yang membuat hal itu harus dipikir ulang. 

Pertama, Serbia sudah merasakan kekalahan di tangan Spanyol saat babak kedua. Serbia juga harus berhadapan dengan Argentina di babak perempatfinal. 

Argentina notabene adalah salah satu tim kuat yang ada di FIBA World Cup 2019. 

Pertimbangan yang kedua adalah, munculnya kuda hitam lain yang juga berasal dari Eropa. Bukan, bukan Lithuania. 

Lithuania memang menjadi langganan semifinal FIBA World Cup pada 2010 dan 2014. Begitu juga dengan di Olimpiade, Lithuania lolos ke semifinal sejak Olimpiade 1992-2008. 

Tetapi Lithuania sudah gugur di babak kedua meski hanya kalah tipis dari Prancis dalam pertandingan. Tim kuda hitam yang dimaksud adalah Polandia. 

Polandia sudah sejak awal tampil mengejutkan dengan mengalahkan tuan rumah China (yang juga juara Asian Games 2018) lewat babak overtime. 

Saat babak kedua, giliran Rusia yang menjadi korban. Sepanjang laga Rusia mampu unggul di tiap kuarter atas Polandia. 

Namun Polandia bermain dengan sangat gigih dan akhirnya menang dengan skor 79-74 dan merebut satu tempat di babak perempatfinal. 

"Saya sangat bangga dengan apa yang dicapai oleh tim, lolos ke perempatfinal. Saya rasa ini kejutan besar untuk banyak orang," kata pelatih Polandia, Mike Taylor. 

Tanpa Bintang NBA

Tak seperti Serbia yang punya 4 pemain NBA, Prancis dengan 5 pemain NBA, Spanyol dengan 4 pemain NBA, Australia dengan 4 pemain NBA, serta Republik Ceko dengan 1 pemain NBA, Polandia sama sekali tak punya pemain NBA. 

Timnas Basket Polandia di FIBA World Cup 2019 terdiri atas pemain-pemain senior yang bermain di Liga Polandia, Spanyol, Turki, dan Rusia. 

Dari 12 pemain yang ada, 6 diantaranya sudah berusia 30 tahun keatas. Meski tanpa pemain NBA, Polandia tampil dengan padu, mirip seperti yang dilakukan Lithuania di era 2000-an. 

Polandia juga tak punya pelatih yang mentereng. Polandia sudah dilatih oleh Mike Taylor sejak tahun 2014. 

Kebersamaan yang sudah cukup lama bisa saja adalah salah satu faktor kesuksesan Polandia hingga berhasil membuat kejutan di FIBA World Cup 2019. 

Takdir Bertemu Amerika?  

Lolos ke perempatfinal FIBA World Cup 2019, tentu sudah menjadi suatu pencapaian bagi Polandia, mengingat mereka sudah absen selama 52 tahun. 

Tetapi, bisa saja kejutan yang diberikan oleh Polandia terus berlanjut. Apalagi, skema atau bagan pertandingan seolah membuat Polandia ditakdirkan untuk bertemu Amerika Serikat di partai final. 

Jika sukses mengalahkan Spanyol di perempatfinal, Polandia akan bertemu Australia atau Republik Ceko di semifinal. Dan muaranya adalah, Polandia bertemu Amerika Serikat di pertandingan final FIBA World Cup 2019. 

Memang, skema ini terdengan seperti impian yang begitu besar. Tetapi, apapun bisa terjadi dalam sebuah pertandingan olahraga. 

Apalagi Amerika Serikat tak selalu tampil sebagai juara di FIBA World Cup, dan lebih banyak memenangkan gelar di Olimpiade. 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom