Jalan terjal dilalui CLS Knights Indonesia dikompetisi ASEAN Basketball League (ABL) perdananya. Alih-alih bertengger di posisi tengah klasemen babak reguler, nyatanya mantan jawara IBL 2016 ini malah tersungkur dipapan bawah klasemen ABL. Praktis dengan hasil ini, membuat fans mereka mulai jengah melihat kiprah CLS Knights di ABL 2018. Bahkan banyak dari mereka menginginkan jika pelatih CLS Koko Heru Setyo Nugroho dipecat.
Koko pun akhirnya angkat bicara. Menurut mantan asisten pelatih CLS Knights diera pelatih Wahyu Widayat Jati ini, mengatakan problem utamanya adalah kesiapan dari setiap tim kontestan ABL. Selain itu disetiap pertandingan, skor dan pola permainan dari setiap tim juga tidak bisa diprediksi.
"Mohon maaf ya jika di liga sebelah misalkan tim a dan tim b, ini pasti menang 30 poin untuk tim a. Kalau disini tidak bisa seperti itu," katanya.
Selain itu Koko juga mengkritik paradigma penonton atau fans basket di Indonesia yang selalu menyepelekan setiap pertandingan.
"Misalnya, halah masa Indonesia kalah sama Singapura, Malaysia. Iya memang itu kalau bicara timnas, kali ini berbeda. Kita mainnya level klub, dan tim kita baru ikut edisi perdana," bebernya.
- Disaksikan Raja Wakanda, Bintang NBA Pakai Topeng Black Panther di Kontes Slam Dunk
- Main di Kandang, CLS Knights Kalah Lagi dari Wakil Thailand
- Hangtuah Akan Fokus di Seri 8 Demi Tiket Playoff
- Catat! Ini Jadwal Seri Terakhir IBL 2017/18 yang Akan Digelar di Malang
- CLS Knight Pantang Kibarkan Bendera Putih
Tambahnya belum lagi sejumlah tim dari China, Hongkong dan Taiwan yang saat ini juga ikut meramaikan ABL.
"Kalian belum tahu kan kita bermain di suhu single deggre, kalian belum tahu kan saat pemain kita tinggal lay up, ternyata bisa diblock," tegasnya.
Nah maka dari itu, dia berharap fans tidak terburu-buru memandang sebuah pertandingan dari lingkup kompetisi yang diikuti CLS Knights Indonesia sebelumnya. Koko ingin melihat fans tersebut melihat dari sisi ABL.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom