Kompetisi basket NBA telah menyelesaikan beberapa partai lanjutan di musim 2017/2018 ini. Beberapa tim favorit berhasil melaju dengan mulus tanpa ada lawan yang mengganggu.

Salah satu klub yang berpesta pada hari ini (13/02) waktu Indonesia adalah Golden State Warriors. Dimotori Stephen Curry, mereka berhasil memenangkan laga melawan Phoenix Suns. Kemenangan yang mereka raih cukup telak pasalnya perbedaan jarak mencapai 46 poin.

© INDOSPRT

Golden State Warriors vs Suns.

Bermain di kandang sendiri, Oracle Arena, Golden State Warriors tidak memberikan celah bagi Phoenix Suns untuk mengembangkan permainan. Di kuarter pertama, mereka berhasil menyudahi perlawanan dengan skor 25-24. Walaupun hanya unggul setengah bola, Kevin Durant dkk berhasil menguasai jalannya pertandingan.

Masuk ke kuarter kedua, dominasi tuan rumah sudah tidak terkejar lagi. Klub asuhan Steve Kerr mengurung total pertahanan sang tamu sehingga mereka tidak dapat melakukan serangan balik. Hingga akhirnya, mereka menyerah 62-45. Defisit angka diantara keduanya semakin jauh.

© INDOSPORT

Stephen Curry saat melawan Cleveland Cavaliers.

Jakson dan Payton mencoba mengejar ketertinggalan timnya, Phoenix Suns di kuarter ketiga. Sayangnya, hal tersebut sia-sia karena klub yang berasal dari Oakland tetap tidak terbendung dalam membuat angka. Di paruh ini, mereka melebarkan jarak menjadi 99-71.

Di babak penentuan atau kuartet ke empat, Phoenix Suns tampak semakin kesulitan untuk membongkar pertahanan Warriors. Bahkan, mereka sama sekali tidak melakukan tembakan tiga angka. Pertqandingan berakhir dengan kemenangan mutlak 129-83 untuk Golden State Warriors.

Walaupun gagal memberikan kemenangan untuk timnya, Payton dinobatkan sebagai pemain terbaik. Pebasket asal Amerika ini berhasil membuat 29 angka, 5 assists dan 8 rebounds. Di posisi kedua, ada nama Stephen Curry dengan perolehan 22 points, 7 assists dan 9 rebounds.

Kemenangan tersebut semakin memantapkan Golden State Warriors di puncak klasemen wilayah Barat. Di sisi lain, Phoenix Suns semakin tenggelam dengan hanya berada di peringkat ke-14 dari 15 tim. Hal itu semakin diperparah dengan kekalahan lima kali berturut-turut tim yang diasuh oleh Jay Triano.