Pelita Jaya sukses meraih kemenangan di pertemuan pertama babak semifinal Divisi Putih Indonesian Basketball League (IBL) 2017, Kamis (27/04/17). Dalam laga yang berlangsung di GOR C-Tra Arena Jalan Cikutra Bandung, Pelita mengalahkan W88.News Aspac dengan skor 60-55.
Laga berjalan sangat sengit, saling kejar-kejaran poin terjadi sejak di kuarter pertama. Bahkan kedua tim hanya memiliki perbedaan tiga bola yang dimenangkan Pelita Jaya, 18-12.
Di kuarter kedua, Pelita Jaya tampil percaya diri hingga menutup laga 39-31. Di kuarter ketiga persaingan poin semakin sengit, bahkan Aspac sempat mengejar Pelita Jaya hingga laga berakhir imbang 46-46.
Di kuarter penentuan, persaingan semakin memanas. Saling kejar-kejaran poin terjadi. Namun Pelita Jaya membuktikan diri dengan memenangkan pertandingan 60-55.
Pelatih Pelita Jaya, Johanis Winar saat konferensi pers usai laga melawan Aspac, Kamis (27/04/17).Pelatih Pelita Jaya, Johanis Winar memberikan apresiasi kepada para pemainnya yang tampil disiplin dalam memeragakan permainannya. Untuk itu ia berharap di laga selanjutnya kemenangan bisa didapatkan sehingga mampu memastikan diri lolos ke babak final.
"Game nanti ada Kore (White). Sekarang terbatas, tidak banyak pemain yang bisa tahan lama. Dengan adanya Kore kita bisa rotasi pemain lebih banyak," ucap Winar seusai pertandingan.
Pelatih Aspac, Antonius Ferry Rinaldo saat konferensi pers usai laga melawan Pelita Jaya, Kamis (27/04/17).Sementara itu, pelatih W88.News Aspac, Antonius Ferry Rinaldo mengatakan, kekalahan ini akibat kurang tenangnya pemain. Padahal jika skuatnya bermain tenang, bukan tak mungkin kemenangan bisa didapatkan.
"Kita kalah offensive rebound. Momentum kita beberapa kali 6-8 poin tidak masuk. Pemain sedikit kurang sabar dalam mencari celah padahal skor saat itu sudah margin dua poin," kata Rinaldo.
Oleh karena itu, Rinaldo berharap ke depan segala kesalahan bisa teratasi sehingga kemenangan bisa dibalaskan. "Kami harus comeback di tanggal 29," pungkasnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom