Pelatih CLS, Wahyu Widayat Jati, mengungkapkan kemenangan atas SM di game ketiga merupakan harga mati bagi klub asuhannya tersebut. Di game kedua kemarin, Sabtu (22/04/17), CLS harus mengakui keunggulan SM dengan skor akhir 71-66.
"Tidak ada jalan lain kami harus menang di game ketiga," kata pelatih CLS Wahyu Widayat Jati usai mendampingi timnya berlaga di pertandingan kedua final four IBL melawan Satria Muda (SM) Pertamina di Britama Arena, Jakarta, Sabtu (22/04/17) malam.
Hasil itu membuat kedudukan semifinal best of three menjadi 1-1 karena pada laga pertama di GOR Kertajaya, Surabaya, Rabu (19/04/17), CLS menang dengan skor 80-60.
Menurut Cacing, sapaan Wahyu, agar dapat menundukkan SM, CLS harus bermain disiplin dan mengurangi kesalahan atau turnover sepanjang laga. Cacing pun meminta anak asuhnya untuk lebih berani melancarkan tembakan tingga angka di kondisi memungkinkan.
Oleh karena itu, Cacing pun berharap para pemain CLS dapat menampilkan kemampuan terbaiknya. Dia mencontohkan seperti Mario Wuysang, yang pada laga kedua semifinal di Jakarta cuma membuat dua poin.
"Biasanya Mario bisa mencetak setidaknya tujuh poin. Namun saya yakin besok hal seperti ini akan semakin baik," tambah pria yang juga merupakan pelatih Timnas basket Indonesia tersebut.
Satu-satunya yang menjadi kendala bagi CLS jelang semifinal game ketiga mengahadapi SM nanti adalah absennya small forward mereka, Kaleb Ramot. Menurut Cacing, pemain berusia 25 tahun itu tidak bisa dimainkan karena memiliki masalah di lututnya.
Laga game ketiga semifinal SM kontra CLS bakal digelar di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta, hari ini Minggu (23/04/17) pukul 19.00 WIB. Pertandingan ini bakal menjadi penentu tim mana berhak menuju final IBL pada 4-7 Mei 2017 mendatang dari Divisi Merah.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom