Meski menjadi pemain paling muda dalam tim, namun Shella Bernadetha mampu tampil baik di musim perdananya di Proliga, bahkan kerap menyumbangkan poin. Meski harus membagi waktu antara sekolah dan karier sebagai pevoli, mojang Bandung berdarah NTT tersebut tak terbebani dan justru menikmati keduanya.
"Kesulitan karena musim pertama ada pasti tapi kan bisa kita lewati, kesulitan mungkin lebih banyak sama tosser belum cocok aku yang berposisi sebagai quicker suka kurang cocok dan masih cari kekompakan," ujar Shella.
"Saya sekarang kelas XI SMA, sekolah tetap jalan saya terus komunikasi sama guru-guru, mereka mendukung aku untuk fokus Proliga dan kalau mau ikut UTS soal bisa dibawa, dapat dispensasi," tambah gadis kelahira 31 Oktober 1999 silam tersebut.
Shella memang menjadi salah satu rising star di gelaran Proliga 2017. Tampil bersama klub Jakarta elektrik PLN (JEP), perempuan kelahirn Bandung 17 tahun silam tersebut memang banyak belajar dari para senior dan tentunya sang pelatih, Tien Mei.
"Final pertama tegang. Biasanya kalau awal pertandingan memang terasa tegang. Tapi, biasanya langsung hilang sendiri tapi kemarin di final dari awal ampai akhir tetap tegang," canda Shella.
"Senior asik semua, kalau dengan pelatih dia sudah seperti sososk ibu buat saya, bukan cuma untuk latihan kadang-kadang tiap malam pelatih (Tien Mei) ngajak masak nasi goreng terus kita makan bareng-bareng, kadang sama suaminya juga," sambungnya.
Usai menjuarai ajang Proliga 2017, Shella menargetkan dirinya mampu lolos seleksi Timnas Bola Vol yang akan berlaga di ajang SEA Games 2017, Agustus mendatang di Kuala Lumpur, Malaysia.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom