Resmi Debut di Bhayangkara FC, Radja Nainggolan Mati-matian Tolak Gabung Juventus
INDOSPORT.COM - Pesepak bola keturunan Indonesia-Belgia, Radja Nainggolan akhirnya resmi menjalani debutnya bersama Bhayangkara FC di laga pekan ke-23 Liga 1 2023/2024.
Keputusan Radja Nainggolan ke Liga 1 adalah sebuah kejutan bagi publik sepak bola Tanah Air, karena ia memiliki nama besar di Eropa, bahkan pernah menolak tawaran Juventus.
Beberapa waktu lalu, Radja Nainggolan resmi diperkenalkan sebagai pemain rekrutan baru Bhayangkara FC. Ia pun menjalani debut saat menghadapi Persita Tangerang, Minggu (17/12/23).
Hadirnya Radja Nainggolan memberikan motivasi lebih bagi Bhayangkara FC, sehingga akhirnya bisa mengalahkan Persita Tangerang dengan skor telak 3-0 tanpa balas.
Hasil ini mengakhiri puasa kemenangan The Guardians, setelah tak pernah menang dalam 16 pertandingan terakhir atau sejak 3 Agustus 2023, atau dalam empat bulan terakhir.
Radja Nainggolan masuk di menit ke-55 menggantikan Muhammad Ragil. Saat sang gelandang masuk, Bhayangkara FC sudah unggul 1-0 berkat gol Anderson Salles.
Pada menit ke-83, Bhayangkara FC berhasil menambah skor 2-0 lewat sontekan Junior Brandao, usai meneruskan umpan dari Osvaldo Haay di sisi kiri.
Lalu di menit 90+4, Junior Brandao mencetak gol indah dengan melewati penjaga gawang Persita, hingga kemudian melakukan sepakan keras. Skor akhir 3-0 untuk Bhayangkara FC.
Meski tak ada nama Radja Nainggolan dalam daftar pencetak gol, tetapi kontribusinya ikut terasa, apalagi ia pernah bermain untuk tim sekelas AS Roma dan Inter Milan.
Namun menariknya, Radja Nainggolan pernah mati-matian menolak tawaran untuk bergabung ke Juventus. Ada apa gerangan?
Alasan Radja Nainggolan Ogah Gabung Juventus
Besar di Belgia, Radja Nainggolan merantau ke Italia dan bergabung ke Cagliari di tahun 2010, saat usianya menginjak 22 tahun. Skill Nainggolan sangat apik dan ia jadi incaran klub besar.
Host YouTube Sports 88, Mamat Alkatiri bertanya pada Radja Nainggolan, apakah benar Juventus pernah memberi tawaran agar sang gelandang pindah ke klub Turin.
Radja Nainggolan membenarkan hal tersebut, tetapi ia menjelaskan alasan mengapa ia tak kunjung menerima tawaran Juventus, karena bertentangan dengan prinsip hidupnya.
"Mereka (Juventus) menginginkan saya itu benar. Bahkan mereka menunggu tiga hingga empat tahun, namun saya selalu menolaknya karena terasa seperti candaan," jelas Radja.
"Ketika saya bermain di Cagliari, sebelum di Roma, selama dua hingga tiga tahun mereka (Juventus) meminta saya untuk bergabung."
"Namun pada akhirnya saya menolaknya karena setiap kali kita melawan Juventus, saya merasakannya sendiri, mereka selalu menang dengan bantuan wasit," imbuhnya.
"Saya bilang pada diri saya sendiri bahwa saya harus pindah ke tim lain, tim yang lebih besar seperti Roma untuk bermain melawan Juventus."
Ketika akhirnya Radja berseragam AS Roma dan menantang Juventus di Turin, I Giallorossi kalah dengan skor 2-3. Perilaku wasit sangat mencolok saat Juventus dapat dua penalti.
"Kami harus kalah di pertandingan tersebut. Jadi sama saja, baik Cagliari atau tim besar seperti Roma, sistemnya sama (harus kalah). Karena itu saya tidak menyukai Juventus."
"Mereka memiliki tim yang baik, memiliki organisasi yang baik. Saya rasa Juventus merupakan klub terbesar dalam 10 tahun terakhir di Italia, mereka tidak memerlukan bantuan wasit untuk menang. Itu opini saya."