Guido Rodriguez: Jangkar Argentina yang Buat Amrabat Tergusur dari Man United
INDOSPORT.COM – Klub Liga Inggris (Premier League), Manchester United, tengah membidik pemain gratisan Guido Rodriguez untuk menggantikan Sofyan Amrabat.
Belakangan Manchester United mencoba memperkuat lini tengahnya, terutama di pos gelandang bertahan seiring melempemnya performa Sofyan Amrabat.
Karenanya nama Guido Rodriguez dianggap sebagai pengganti sepadan bagi Amrabat yang hanya berstatus pemain pinjaman.
Man United merasa pemain yang akrab disapa Guido itu akan menjadi pilihan tepat bagi Amrabat yang akan dipulangkan ke Fiorentina.
Apalagi, pemain milik Real Betis itu akan berstatus bebas transfer di musim panas 2024. Dengan kata lain, klub berjuluk Setan Merah itu tak perlu menggelontorkan dana sepeserpun.
Di samping itu, jika Man United membutuhkannya dalam waktu cepat yakni pada Januari 2024, harga Guido pun tak akan terlampau mahal.
Profil Guido Rodriguez
Guido Rodriguez lahir di Argentina, Guido Rodriguez mengawali karier sepak bola bersama tim raksasa di negara tersebut, River Plate, pada 2014 di usia 20 tahun, sebelum hengkang ke Meksiko dan bergabung Tijuana.
Bersama Tijuana, Rodriguez tampil apik dengan catatan 39 penampilan di liga dan menyumbangkan 5 gol. Akibatnya, ia pun diboyong raksasa Meksiko, Club America, semusim kemudian.
Bersama America, ia terus menunjukkan kualitasnya. Penampilan apiknya pun membuahkan gelar Apertura 2018 dan Clausura 2019 bagi klub barunya dan menjadi Pemain Terbaik Liga Meksiko.
Guido Rodriguez akhirnya diboyong Real Betis pada Januari 2020 lalu. Sejak itu, ia pun tak tergantikan di lini tengah Los Verdes Blancos dengan torehan 8 gol dan 4 assist dalam 158 penampilan.
Sejauh musim ini, Guido Rodriguez mencatat 14 penampilan di ajang Liga Spanyol (LaLiga) dan mampu mencetak 1 gol dalam prosesnya.
Lalu bagaimana dengan kualitas Guido Rodriguez? Bisakah dirinya menyingkirkan Sofyan Amrabat dari Manchester United?
1. Tangguh dalam Bertahan
Sebagai gelandang, Guido Rodriguez banyak menjalani kariernya dengan berperan sebagai gelandang bertahan hingga saat ini.
Bahkan dalam 357 penampilannya di segala ajang, pemain berpaspor Argentina ini menghabiskan 301 pertandingan pada posisi gelandang bertahan.
Tak ayal, penampilannya dan catatannya sebagai gelandang bertahan terbilang mumpuni, setidaknya dalam 365 hari terakhir.
Dilansir dari FBRef, Guido punya angka-angka menarik dalam bertahan dengan rataan 3,12 tekel per 90 menit yang menunjukkan dirinya adalah gelandang petarung yang agresif.
Tak hanya mengandalkan tekel, Guido juga andal dalam membaca permainan dan menahan serangan lawan, dengan rataan 1,37 intersep per 90 menit.
Agresifitasnya dalam bertahan juga terlihat dengan rataan 1,6 blok per 90 menit dan rata-rata membuat 2,3 sapuan per 90 menit.
Posturnya yang setinggi 185 cm pun membuat dirinya juga andal dalam duel udara, dengan rataan 1,25 kali memenani duel udara per 90 menit.
Soal bertahan, Guido memang tak perlu diragukan lagi. Tapi bagaimana dengan tugas sebagai pengatur irama permainan?
Guido punya akurasi mumpuni dalam mengoper bola dengan akurasi 86,1 persen dari 51,44 percobaan operan per 90 menit dan mampu melepaskan 3,61 operan progresif per 90 menit.
Catatannya memang tak apik, tapi keunggulannya dalam bertahan akan cocok dengan skema Man United yang menggunakan Double Pivot dalam formasi 4-2-3-1.
Jika Guido diboyong, maka dirinya akan diplot sebagai pemain nomor 6 dan ditemani seorang pemain nomor 8 atau Box to Box pada diri Mason Mount, Scott McTominay, dan Christian Eriksen.