Inter Milan Tunjukkan Bagaimana Cara Maksimalkan Hakan Calhanoglu pada AC Milan
INDOSPORT.COM - Di musim ketiganya bersama Inter Milan, Hakan Calhanoglu berpeluangan untuk memenangkan titel Liga Italia (Serie A) pertama dan itu karena usahanya sendiri.
Gelandang internasional Turki tersebut di 2023/2024 mengalami evolosi posisi yang membuatnya tidak hanya nyawa permainan I Nerazzurri namun juga bintang dengan statistik-statistik mengagumkan.
Calhanoglu menjadi salah satu pemain paling brilian Inter Milan kala mereka mengalahkan Napoli pada Senin (04/12/23) dengan skor 0-3.
Ia menyumbangkan gol pembuka timnya di Stadio Diego Armando Maradona lewat tembakan keras menyusur tanah dari luar kotak penalti yang sama sekali tidak bisa dihalau kiper Alex Meret.
Bermain sebagai gelandang bertahan, Calhanoglu mengatur permaina Inter Milan dengan 52 umpan akurat. Terbanyak di antara pemain kubu tamu.
Tidak ketinggalan juga 1 tekel sukses dan 2 sapuan juga ia catatkan. Sulit membayangkan jika sampai musim lalu, Calhanoglu masih beroperasi sebagai trequartista alias 'nomor 10' atau gelandang serang.
Sejak kepergian Marcelo Brozovic pada bursa transfer musim panas lalu, pelatih Simone Inzaghi memang semakin sering menempatkannya di posisi terdalam lini tengah.
Alih-alih mempromosikan Kristjan Asslani atau Lucien Agoume ke starting XI, sang allenatore lebih percaya pada Hakan Calhanoglu untuk menjadi metronome barunya.
Meski sulit, namun Calhanoglu merasa jika pergeseran posisinya sejauh ini menunjukkan hasil apik. Yang terpenting adalah menemukan cara bagaimana ia bisa berkontribusi semaksimal mungkin.
"Saya selalu menjaga rasa lapar untuk membantu tim. Terlibat dalam banyak pertahanan meski biasanya memang jarang terlihat," beber Calhanoglu pada Football Italia mengenai peran barunya sebagai gelandang bertahan.
"Tidak mudah membiasakan diri setelah sebelumnya bermain sebagai gelandang serang," lanjutnya.
Tapi saya dibantu oleh banyak pihak. Saya memang mendapat kartu kuning lebih sering karenanya namun itu tidak masalah," pungkas pemain 29 tahun tersebut.
1. Tak Canggung Bermain Lebih Dalam
Usai kepergian Marcelo Brozovic, Inter Milan tidak mendatangkan gelandang bertahan baru sebagai ganti sang bintang Kroasia.
Pada awalnya kebijakan ini membuat La Beneamata diragukan untuk bisa menyaingi AC Milan, Napoli, dan Juventus demi titel juara.
Nyatanya justru sebaliknya terjadi. Inter Milan begitu dominan musim ini dengan 'memaksa' Hakan Calhanoglu bermain lebih ke belakang ketimbang para rekan duetnya di lini sentral entah itu Nicolo Barella, Henrikh Mkhitaryan, atau Davide Frattesi.
Saat ini Inter Milan memimpin klasemen sementara dengan raihan 35 poin dari 14 pekan pertama hasil 11 kali menang, dua kali imbang, dan sekali kalah.
Gawang kawalan Yann Sommer hingga detik ini baru kemasukan tujuh kali yang mana jadi rekor terbaik Liga Italia 2023/2024. Terdekat hanya ada Juventus yang jadi pesaing dengan sembilan kasus kebobolan.
Sementara itu lini depan yang dipimpin oleh Lautaro Martinez jadi yang tersubur pula usai menciptakan 33 gol. Unggul enam lesakan dari AS Roma sebagai tim paling produktif kedua sejauh ini.
Khusus untuk Calhanoglu, ia menemukan dimensi baru di lapangan sebagai gelandang bertahan. Bermain lebih dalam mengizinkannya untuk melihat lapangan lebih luas ke depan dan kreativitasnya pun semakin berguna.
Menurut FBref jumlah umpan ke sepertiga akhir lapangan (95), umpan progresif (83), umpan terobosan (4), harapan assist/xA (2,8), dan keterlibatan aksi penciptaan peluang (49) dari Calhanoglu termasuk yang terbaik di Liga Italia.
Kontribusinya dalam pertahanan juga tidak bisa dianggap remeh. Volume tekel (35), tekel sukses (20), dribel yang dihalau (20), dari pemain kelahiran Jerman itu masih masuk kategori elite di kompetisinya.
Musim seolah Calhanoglu terlahir kembali. Dari yang semula kerap dianggap angin-anginan saat membela AC Milan, kini berevolusi menjadi sosok yang lebih matang bersama Inter Milan.
Masih dari FBref, bahkan 1100 sentuhannya pada bola musim ini tidak ada yang melebihi sama sekali. Bukti bawah I Nerazzurri percaya jika ia memang pantas menjadi pusat permainan tim.
Akan lebih manis jika di akhir musim Hakan Calhanoglu bisa mengangkat trofi Liga Italia dan membuktikan pada AC Milan pengkhianatannya pindah ke Inter Milan tidaklah sia-sia.