Cerita Pemain Maroko Zakaria Ousane, Lantunan Azan Kuatkan Motivasi Tanding di Piala Dunia U-17
INDOSPORT.COM - Penyerang Maroko, Zakaria Ousane, menikmati waktunya selama di Piala Dunia U-17 2023 Indonesia.
Salah satu pengalaman tidak dilupakan adalah lantunan azan selama dirinya di Indonesia. Selain panggilan salat, Zakaria mengatakan lantunan tersebut membuatnya semakin termotivasi untuk bertanding membela Maroko U-17.
"Karena saya berasal dari Belanda yang bukan merupakan negara mayoritas muslim," katanya.
Ya, Zakaria Ousane saat ini menghabiskan karier sepak bola di Belanda. Dia diketahui membela Ajax Amsterdam.
Maka dari itu ketika di Indonesia dan mendengar lantunan azan, dia merasakan kembali ke rumah di Maroko.
"Alhamdulillah di Indonesia setiap hari mendengar azan dan orang mengaji. Itu memberikan kekuatan untukku bermain," bebernya.
Jika azan menjadi support system secara spiritual, dia juga tak lupa untuk selalu konsisten menjaga kondisi fisik.
"Kami akan menghadapi Iran. Saya pikir kami memerlukan latihan, tidur dan makanan bagus untuk menghadapinya dengan baik," katanya.
Sebagaimana diketahui, Maroko akan melanjutkan perjuangan di babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023.
Maroko U-17 akan menghadapi Iran di Stadion GBT pada pukul 19.00 WIB. Kemenangan menjadi target utama mereka untuk melangkah ke fase berikutnya.
1. Beruntung Main di Surabaya
Menyandang status sebagai juara Grup A Piala Dunia U-17, membuat Maroko kembali bermain di Stadion GBT.
Kembali bermain di Stadion GBT tentu menjadi keuntungan bagi Maroko. Hal ini juga diamini oleh Zakaria Ousane.
"Saya pikir memang ada keuntungan. Jika kami fokus, saya pikir kami bisa ke babak selanjutnya dan lebih lama di Indonesia," bebernya.
Di sisi lain, Iran sendiri baru kali ini bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.
Sebelumnya Iran bertanding Grup C dan bertanding di Stadion Jakarta Internasional Stadium (JIS).
Waspada Kekuatan Iran
Pelatih Maroko U-17 Said Chiba mengungkapkan, jika mereka mewaspadai calon lawannya Iran U-17.
Dia juga menegaskan, Maroko U-17 tidak banyak mendapatkan keuntungan meskipun banyak bermain di Surabaya.
"Itu tidak cukup untuk memenangkan laga. Kami harus mengerahkan semuanya. Mereka punya kekuatan kami harus menahannya," bebernya.
Apabila semua taktik dan strategi tersebut berjalan di lapangan, Said Chiba bisa baru mengembangkan permainan.
"Tetapi yang paling penting bagaimana kami membuat kesempatan dan efektif di depan gawang," pungkasnya.