Bedah Formasi Mengerikan AC Milan di Bawah Arahan Vincenzo Italiano, Bakal Banjir Gelar?
INDOSPORT.COM – Membedah formasi yang akan digunakan Vincenzo Italia di klub Liga Italia (Serie A), AC Milan, andai dirinya benar-benar menggantikan Stefano Pioli.
Rumor bahwa pelatih Fiorentina itu akan menjadi pelatih baru AC Milan berhembus kencang seiring adanya kabar pemecatan Stefano Pioli.
Pioli terancam didepak seiring penurunan performa yang dirasakan klub berjuluk Rossoneri itu. Karenanya, nama Vincenzo Italiano muncul sebagai kandidat penggantinya.
Hal ini diungkapkan oleh jurnalis dari Sport Italia, Michele Criscitiello yang menyebutkan AC Milan mengagumi kinerja Italiano.
Dilaporkan lebih lanjut, AC Milan baru akan mengambil keputusan untuk menggantikan Pioli dengan Italiano dalam tempo 30 hari saja.
Dalam tempo waktu tersebut, klub asal kota Milano itu akan melihat terlebih dahulu hasil yang didapat Pioli. Jika rentetan hasil buruk masih terjadi, pemecatan pun akan dilakukan.
Kekaguman AC Milan terhadap sosok Italiano tak lepas dari kiprahnya sejauh ini. Sejak melatih Fiorentina pada 2021 kemarin, ia memiliki rataan 1,69 poin per laga.
Dari total 122 pertandingan yang dipimpinnya, Fiorentina mampu meraih 61 kemenangan, 23 hasil imbang, dan 38 kekalahan.
Dalam memainkan taktiknya, pelatih berusia 45 tahun itu tak segan memainkan sepak bola menyerang dengan formasti andalan 4-3-3.
Taktik yang ia mainkan pun cocok dengan sepak bola modern dan terbukti membawa Fiorentina menembus final UEFA Conference League musim lalu.
Taktik Italiano sendiri berpatokan pada identitas permainan, di mana ia ingin anak asuhnya terus bermain menyerang dan bertahan dengan baik.
Lalu bagaimana jika Vincenzo Italiano menjadi pelatih AC Milan? Formasi seperti apa yang akan digunakan pelatih berpaspor Italia itu?
1. Memainkan Counter-Pressing?
Dengan formasi 4-3-3, banyak yang meyakini bahwa Vincenzo Italiano akan memainkan formasi menyerang total layaknya taktik-taktik lainnya.
Tapi nyatanya Italiano justru bertumpu pada taktik Counter-Pressing, di mana ia menerapkan Pressing untuk mengganggu transisi lawan.
Dalam formasi 4-3-3 ini, Italiano akan membiarkan tiga penyerang depan memberikan tekanan saat lawan membangun serangan dan tiga gelandang bertugas untuk memenangkan Second Ball.
Formasi 4-3-3 itu juga akan membiarkan pemain untuk memenuhi setiap area di lapangan agar lawan tak bisa mengembangkan permainan dan mencapai Final Third.
Jika saat menguasai bola, maka para pemain harus siap di posisinya agar bisa melakukan transisi dan perpindahan bola dengan cepat.
Taktik ini pun berbuah manis untuk Fiorentina dalam menyerang, di mana mereka menjadi tim yang agresif dengan menjadi tim ke-4 tersubur di Liga Italia 2023/2024 dengan 20 gol dari 12 laga.
Tapi terkadang taktik ini membuat pertahanan begitu menganga, sehingga Fiorentina menjadi tim dengan rasio kebobolan ke-6 dari 20 klub Liga Italia 2023/2024.
Dengan perbedaan materi pemain antara AC Milan dan Fiorentina, bisa saja taktik Italiano lebih berjalan di Rossoneri nanti.
Dengan formasi 4-3-3, apakah akan ada perubahan besar di AC Milan kelak bersama Italiano? Tampaknya perubahan besar itu tak akan terjadi.
Apalagi Pioli sudah menanamkan filosofi menyerang ke AC Milan yang andal dalam melakukan Fast-Break, sehingga perubahan pun diyakini tak terjadi bersama Italiano.