Nonton Bareng Gelandang PSIS di Manahan, Makan Konate Bicara Piala Dunia U-17 2023
INDOSPORT.COM - Piala Dunia U-17 2023 kembali jadi magnet minat pemain Liga 1 untuk menonton. Tidak terkecuali Makan Konate bersama Boubakary Diarra.
Makan Konate merupakan salah satu pemain Mali yang lama berkarier di Indonesia. Gelaran Piala Dunia U-17 yang berlangsung di Indonesia membuat Konate bisa menyaksikan bakat-bakat terbaik Mali bermain.
Kesempatan datang ketika Mali berhadapan dengan Spanyol di Stadion Manahan Solo, Senin (13/11/23). Laga ini menjadi yang kedua setelah sebelumnya Mali menghajar Uzbekistan 3-0.
Makan Konate tak datang sendirian. Pemain dari tim Barito Putera ini datang bersama gelandang bertahan PSIS Semarang, Boubakary Diarra.
Kedua nama ini terlihat duduk di tribun VIP tengah. Namun sebelum memasuki tribun, awak media sempat berbincang dengan Makan Konate yang sudah fasih berbahasa Indonesia.
Makan Konate merasa senang bisa menyaksikan negaranya bertanding di Stadion Manahan. Ia izin ke klubnya untuk bisa hadir di Kota Solo.
Konate menilai warga Mali terus bergairah dengan sepak bola. Mantan pemain Stade Malien Bamako ini menyebut sepak bola Mali sedang menunjukkan kemajuan.
"Mali selalu lolos Piala Dunia U-17. Ada banyak akademi di sana sekarang. Itu yang membuat sepak bola Mali maju dan kita sering lolos Piala Dunia U-17," kata Makan Konate, Senin (13/11/23).
Makan Konate juga datang ke Stadion Manahan untuk bertemu mantan pelatihnya, Ousmane. Ia mengenalkan sosok tersebut pada Boubakary Diarra.
"Kita datang berdua tapi ada mantan pelatih saya yang sekarang menjadi staf pelatih (Mali)," ungkap Makan Konate.
1. Puji Doumbia
Makan Konate senang dengan generasi Mali yang ikut Piala Dunia U-17 2023. Mamadou Doumbia yang mencetak tiga gol ke gawang Uzbekistan merupakan salah satu potensi besar.
Makan Konate mengaku tahu Doumbia sebagai salah satu bakat besar yang dimiliki Mali. Ia ternyata sudah bermain untuk tim di Uni Emirat Arab.
"Mamadou sangat bagus. Finishingnya luar biasa. Kalau dia bisa menjaga performanya, mungkin dia bisa bermain ke Eropa," ungkap Makan Konate.
Sayangnya, Makan Konate harus datang untuk melihat kekalahan Mali atas Spanyol 0-1. Gol tunggal Spanyol dicetak pemain FC Barcelona, Juan Hernandez.
Langkah Mali sangat sulit karena harus bermain dengan sepuluh pemain sejak menit ke-40. Mali kehilangan Mamadou Doumbia yang diganjar kartu merah karena diklaim sengaja menampar kapten Spanyol, Pau Prim.
Mali harus menang atas Kanada di Gelora Bung Tomo (GBT) jika ingin lolos ke babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023. Mereka bisa lolos melalui jalur runner up atau peringkat ketiga terbaik.
Sementara Spanyol sudah memastikan diri lolos ke babak 16 besar. Spanyol hanya perlu hasil imbang untuk mengunci posisi sebagai juara grup B ketika melawan Uzbekistan pada Kamis (16/11/23).
Di ajang Piala Dunia U-17 sendiri, Mali adalah salah satu negara paling berpengalaman.
Mereka sudah enam kali berpartisipasi di putaran final dan prestasi terbaik mereka dalah runner-up di edisi 2015.
Piala Dunia U-17 2023 bisa jadi ajang unjul gigi lagi bagi Mali dan tentunya bila mereka mampu keluar sebagai juara di Indonesia, maka Makan Konate tentunya akan sangat bahagia.