Marcus Edwards: Winger Inggris yang Bakal Reuni dengan Pochettino di Chelsea
INDOSPORT.COM – Klub Liga Inggris (Premier League), Chelsea, dilaporkan tengah membidik sosok Marcus Edwards pada bursa transfer 2024.
Winger Inggris milik Sporting CP itu menjadi target Chelsea yang kabarnya ingin menambah stok wingernya dalam waktu dekat.
Klub berjuluk The Blues itu sejatinya sudah memiliki banyak winger. Tapi kesempatan mendapatkan Marcus Edwards tak bisa diabaikan begitu saja.
Apalagi di tengah retaknya hubungan Mauricio Pochettino dengan Noni Madueke yang belakangan jarang bermain karena dianggap indispliner.
Di samping itu, klub asal London Barat itu membutuhkan winger kanan yang andal mencetak gol dan membuat assist, agar Cole Palmer bisa ditaruh di posisi nomor 10 kembali.
Kabarnya, Chelsea pun bersiap menebusnya dari Sporting CP dengan harga 60 juta euro (Rp1 triliun) pada Januari 2024 mendatang.
Profil Marcus Edwards
Marcus Edwards bukanlah nama asing bagi Pochettino. Pasalnya, kedua sosok itu pernah bekerjasama di Tottenham Hotspur.
Winger kelahiran Enfield, Inggris pada 3 Desember 1994 itu adalah jebolan akademi Tottenham. Ia mencicipi karier profesional di era Pochettino seiring performanya yang dianggap mirip Lionel Messi.
“Kualitasnya (Marcus Edwards) mengingatkan sedikit dari awal kelahiran (Lionel) Messi,” ujar Pochettino pada 2016 silam, seperti yang dilansir dari The Guardian.
Sayangnya, karier Edwards tak berjalan mulus. Ia sempat dipinjamkan ke Norwich City dan Exeter City, sebelum didepak Tottenham pada 2019 ke tim Portugal yakni Vitoria de Guimaraes.
Usai tampil apik bersama Vitoria dengan 20 gol dan 14 assist dari 96 laga, ia dipinang Sporting CP pada 2022 lalu. Hingga kini, ia telah mencetak 18 gol dan 20 assist dari 80 laga.
Lalu bagaimana dengan kualitas Marcus Edwards yang membuat Chelsea ingin mempertemukannya lagi dengan Pochettino di Stamford Bridge?
1. Kualitas Marcus Edwards
Sebagai winger, Marcus Edward terbilang punya catatan yang seimbang antara gol dan assistnya sejak berkiprah di Portugal pada 2019 lalu.
Hal ini pun terbukti dari catatannya, di mana Edwards rata-rata mencetak 0,17 Non-Penalty Goals (NPG) per 90 menit dan 0,17 assist per 90 menit.
Rataan 0,17 Non-Penalty Goals (NPG) nya sendiri didapat dari 2,14 tembakan per 90 menit, yang menunjukkan dirinya banyak melepaskan tembakan saat menyerang.
Meski begitu, Edwards tak lupa untuk memberi suplai ke rekan-rekannya dengan rataan 5,23 Shot-Creating Actions (SCA) atau tindakan berbuah tembakan per 90 menit.
Sebagai winger pula, Edwards banyak aktif terlibat dalam permainan timnya, dengan rataan 38.68 operan per 90 menit dan akurasi operan sebesar 75,8 persen.
Ia pun cukup andal dalam menyerang dengan rataan 5,96 operan progresif per 90 menit yang disertai rataan dribel sebanyak 4,59 kali per 90 menit.
Bahkan kemampuan dribelnya itu dibarengi rataan kesuksesan melewati lawan cukup tinggi, yakni 2,44 kali per 90 menit.
Meski punya catatan apik dalam menyerang, Edwards punya kelemahan dalam bertahan atau melakukan Pressing di Final Third.
Kekurangannya ini pun tak cocok dengan gaya bermain Pochettino di Chelsea yang mengedepankan Pressing ketat dan menuntut keaktifan para pemainnya.
Meski begitu, kelemahan ini masih bisa diperbaiki Edwards kelak, yang bisa saja menguntungkan Pochettino dengan kemampuan menyerangnya.