x

Comeback Jose Mourinho 'Si Toxic' ke Real Madrid Artinya Cuan bagi Barcelona dan Liga Spanyol

Minggu, 22 Oktober 2023 07:46 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
Kabar mengejutkan datang dari raksasa Liga Spanyol (La Liga), Real Madrid, dengan bertebarnya isu Jose Mourinho masuk dalam kandidat pengganti Carlo Ancelotti.

INDOSPORT.COM - Kabar mengejutkan datang dari raksasa Liga Spanyol (La Liga), Real Madrid, dengan bertebarnya isu Jose Mourinho masuk dalam kandidat pengganti Carlo Ancelotti.

Los Merengues butuh manajer baru menyusul rencana Don Carletto untuk menukangi tim nasional Brasil begitu kontraknya usai di penghujung 2023/2024 ini.

Baca Juga

Mourinho sendiri bukan nama asing bagi Real Madrid karena The Special One pernah melatih mereka selama tiga musim (2010-2013).

Maka dari itu Mundo Deportivo melaporkan jika namanya memang masuk dalam daftar calon suksesor Ancelotti. Terlebih kontrak tiga tahunnya bersama AS Roma juga bakal kadaluarsa akhir musim ini.

Cukup aneh sebenarnya mendengar rumor ini mengingat Mourinho sudah lama dianggap melewati masa puncaknya sebagai juru taktik namun kembali ke pelukan mantan bukan yang asing dilakukan oleh Real Madrid.

Carlo Ancelotti (2013-2015 dan 2021-2024) dan Zinedine Zidane (2016-2018 dan 2019-2021) pun juga punya dua periode bertugas di Santiago Bernabeu. Kenapa Jose Mourinho tidak bisa mendapatkan kesempatan kedua juga?.

Ia berhak mendapatkan kans untuk memoles prestasinya dengan Real Madrid yang 'hanya' sebatas satu trofi Liga Spanyol, Copa del rey, dan Piala Super Spanyol.

Baca Juga

Dengan personalitinya, dijamin comeback Mourinho ke ibu kota Spanyol akan membawa banyak energi dan gairah tidak hanya menguntungkan Real Madrid namun juga Liga Spanyol dan bahkan rival bebuyutan mereka yakni Barcelona.

Kenapa bisa demikian? Well, tentu saja karena Jose Mourinho adalah Jose Mourinho. Salah satu sosok paling berpengaruh di sepakbola modern.

Dimana ada Mourinho, maka di sanalah opini serta perhatian publik mengarah. Tidak ada hari sepi tanpa manajer si media darling yang satu ini.

Boleh dibilang saat ini reputasi Liga Spanyol tengah mengalami penurunan akibat sudah tidak ada laginya figur Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi di sana.

Rivalitas antara Real Madrid dan Barcelona yang selama ini jadi kue terlaris mereka sekarang sudah tidak semenjual dahulu. Butuh bumbu ekstra agar persaingan klasik ini laris kembali.

Baca Juga

1. Semua Butuh Mourinho

Jose Mourinho di Real Madrid.

Salah satu yang bisa mendongkrak lagi pamor Liga Spanyol dan El Clasico adalah kedatangan Jose Mourinho kembali melatih Los Blancos.

Di periode pertamanya di Santiago Bernabeu, Mourinho bertanggung jawab atas lahirnya level paling 'toxic' persaingan Real Madrid dan Barcelona.

Baca Juga

Saat itu Barcelona yang masih dilatih oleh Pep Guardiola tengah berada di langit ketujuh. Sejak 2008/2009, mereka merajai segalanya dengan taktik tiki-taka andalan namun hegemoni tersebut goyah ketika The Special One tiba.

El Clasico perdananya memang berakhir dengan kekalahan telak 5-0 di Camp Nou pada pekan ke-13 musim 2010/2011 namun kemudian Mourinho menemukan cara untuk Real Madrid bisa dengan cepat mengejar Barcelona yang sudah lebih dulu padu berkat komposisi tim yang dipenuhi banyak jebolan akademi.

Mourinho mematri doktrin pada para pemainnya jika Barcelona adalah musuh yang harus mereka jegal apapun caranya. Jadilah setiap El Clasico selalu berlangsung keras dan tidak jarang belasan kartu melayang dari saku wasit tiap kali kedua tim bertemu.

Saking panasnya rivalitas mereka kala itu, para pemain Barcelona dan Real Madrid yang berasal dari Spanyol cemas kemistri mereka di timnas buyar.

Pada suatu saat, Iker Casillas selaku kapten dari El Real sampai berbicara pada Carles Puyol yang kala itu menjabat sebagai skipper El Barca soal situasi tersebut. Hasilnya efektif karena la Furia Roja bisa memenangi Piala Dunia 2010 dan juga EURO 2012.

Baca Juga

Imbas yang keras juga diraskan oleh Guardiola. Persaingan tiada henti dengan Mourinho sampai membuatnya memutuskan untuk out dari Barcelona di 2012 dan berhenti melatih selama setahun.

Bukan sekali dua kali saja kedua manajer terpancing emosi di sideline dan kemudian beradu mulut. Salah satu momen puncaknya adalah ketika Mourinho sampai mencolok mata almarhum asisten Guardiola, Tito Villanova, di medio 2011 silam.

Maka dari itu wajar jika kemudian era tersebut kerap dikenang sebagai era paling toxic di El Clasico namun publik menjadi sangat terpikat karenanya.

Partai El Clasico jadi sesuatu yang paling dinanti kala itu. Mau itu di Liga Spanyol, Copa del Rey, maupun Liga Champions. Fans seakan mendapat jatah dopamin mereka saat melihat Sergio Ramos menekel keras Lionel Messi di lapangan.

Itulah kenapa Liga Spanyol butuh kembalinya Jose Mourinho. Dengan pulihnya rating partai Real Madrid vs Barcelona, maka mereka bisa mengeruk lebih banyak untung yang juga praktis bisa dirasakan kedua klub pula.

Baca Juga
Real MadridBarcelonaEl ClasicoLiga SpanyolIndepth

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom