3 Kunci Sukses AS Roma yang Bikin Mereka Perkasa di Liga Europa
INDOSPORT.COM - Perjalanan AS Roma di Liga Europa sangat mengesankan karena mereka sejauh ini belum terkalahkan, apa rahasianya?
AS Roma perlahan mulai bisa memperbaiki performanya dengan kembali ke jalur kemenangan. Di kompetisi domestik, mereka menang telak 4-1 atas tuan rumah Cagliari.
Bermain di Stadion Sardegna Arena, Minggu (08/10/23) lalu, gol-gol AS Roma diciptakan oleh Houssem Aouar, Romelu Lukaku (2 gol) dan Andrea Belotti.
Kemenangan itu membawa AS Roma naik ke papan tengah klasemen Serie A setelah sempat berkutata di papan bawah mendekati zona degradasi.
Hasil impresif AS Roma juga dialami pada kompetisi Eropa, Liga Europa. Sejauh ini, Giallorossi telah melakoni dua pertandingan di Grup G dan bertengger di peringkat ke-2 dengan 6 poin.
Artinya AS Roma sejauh ini mampu melibat pertandingan di Liga Europa dengan kemenangan. Pertama menang 2-1 atas Sheriff dan kedua menang telak 4-0 atas Servette.
Ada beberapa hal yang menjadi rahasia penampilan perkasa AS Roma di Liga Europa saat ini, berikut beberapa di antaranya:
Ambisi
Pemain AS Roma, Mile Svilar, mengatakan komitmen dan ambisi timnya untuk meraih kemenangan menjadi kunci sukses belum terkalahkan sejauh ini di Liga Eropa.
Jadi, para pemain berlomba-lomba menunjukkan performa terbaiknya. Pemain berposisi kiper itu mengatakan sangat senang saat ini timnya belum hilang poin dalam Liga Eropa 2023-2024.
"Kami ingin memenangkan setiap pertandingan, meraih kemenangan besar, tiga poin penting," kata Mile Svilar, dilansir dari Tuttomercato, Kamis (12/10/23).
1. Pelatih Ber-DNA Eropa
AS Roma beruntung bisa dilatih oleh pelatih sarat pengalaman dalam diri Jose Mourinho terutama di ranah kompetisi antar klub Eropa baik yang utama (Liga Champions) atau yang kasta keduanya (Liga Europa).
Sebab pria asal Portugal itu telah banya membawa tim yang dilatihnya meraih sukses di Eropa, sebut saja Inter Milan di antarkannya meraih gelar Liga Champions.
Begitu juga Manchester United yang sukses dibawanya meraih gelar Liga Europa, Bahkan AS Roma sendiri juga pernah merasakan DNA Eropa milik Mourinho.
Kala itu Mourinho bisa membawa AS Roma merebut gelar juara UEFA Conference League alias kasta ketiga kompetisi Eropa untuk pertama kalinya.
Gelar itu sekaligus jadi gelar Eropa pertama dalam sejarah klub. Semusim kemudian, Mourinho juga membawa AS Roma kembali ke final kali ini Liga Europa musim lalu.
Sayang AS Roma harus kalah dari Sevilla melalui adi penalti. Sekali lagi Mourinho membuktikan bahwa ia bukan orang kalah, ia juara Eropa.
Pembuktian itu dibuatnya bersama tim yang menimang pohon bonsai sebagai trofi terakhir. Dunia terdiam, Mourinho tertawa.
Lawan Relatif Mudah
Menanggapi rentetan hasil positif AS Roma di Liga Europa, Mourinho mengatakan kualitas tim yang mereka hadapi di Liga Eropa dan Liga Italia sangat berbeda.
Mantan pelatih Manchester United ini mengakui bahwa tim-tim yang mentas di Liga Italia sangatlah kuat, beda dengan lawan yang dihadapi di fase grup Liga Eropa saat ini.
“Ada perbedaan dalam oposisi. Tim-tim Serie A jauh lebih sulit untuk dilawan dibandingkan, dengan segala hormat, Sheriff dan Servette,” kata Mourinho, dilansir dari Football Italia, Jumat (6/10/2023).
“Kami mendapat enam poin, tapi itu sudah di luar dugaan, meski dengan perubahan kami masih menjadi tim yang lebih kuat. Semua tim Serie A lebih kuat dari kedua tim ini di Liga Europa,” sambungnya.