Beda Nasib AS Roma di Liga Italia dan Liga Europa, DNA Eropa Mourinho Berbicara
INDOSPORT.COM - AS Roma mengalami nasib aneh saat menjalani kompetisi musim ini di Liga Italia dan Liga Europa karena perbedaan hasil.
AS Roma perlahan mulai bisa memperbaiki performanya dengan kembali ke jalur kemenangan. Terbaru mereka menang atas Servette dengan skor 4-0 di babak penyisihan grup G Liga Europa pada Jumat (06/10/23) kemarin.
Bermain di markasnya sendiri, AS Roma unggul lebih dahulu melalui gol Romelu Lukaku di menit ke-21. Kemudian digandakan oleh Andrea Belotti di menit ke-46.
Lorenzo Pellegrini ikut mencatatkan namanya di papan skor ketika menjebol gawang Servette yang dikawal oleh Jérémy Frick di menit ke-52. Skor berubah 3-0.
Tujuh menit berselang Belotti kembali mencetak gol tepatnya di menit ke-59. Skor 4-0 bertahan hingga laga usai.
Kemenangan ini membuat AS Roma bertengger di peringkat ke-2 klasemen grup G Liga Europa dengan 6 poin karena belum terkalahkan di 2 laga awal. Sebelumya AS Roma menang 2-1 atas Sheriff.
Giallorossi hanya kalah selisih gol dari Slavia Praha yang juga mengoleksi 6 poin di puncak klasemen. Mereka pun berpeluang untuk lolos ke fase gugur.
Performa AS Roma di Eropa sangat berbanding terbalik dengan nasibnya di kompetisi lokal, Liga Italia dimana tim besutan Jose Mourinho itu kesulitan bersaing sampai-sampai harus tercecer di papan bawah.
1. Alami Nasib Berbeda
Saat ini AS Roma berada di peringka ke-13 dengan mengumpulkan 8 poin di klasemen Liga Italia hingga pekan ke-7 ini. Torehan itu tidak lepas dari performa jeblok mereka di awal musim.
AS Roma sejauh ini sudah menelan tiga kekalahan. Mirisnya di awal-awal kompetisi mereka malah kesulitan meraih kemenangan, pertama imbang 2-2 melawan Salernitana.
Lalu kalah 1-2 dari Verona dan dibekuk AC Milan 1-2. Hanya mendulang 1 poin dari tiga laga itu, membuat Serigala Ibu Kota sempat terjerembab ke dalam kubangan zona degradasi peringkat ke-18.
Namun perlahan AS Roma mulai bangkit kala menag 7-0 atas Empoli. Tambahan tiga poin sempat mendongkrak posisi mereka ke peringkat 16.
Sayangnya dua pertandingan berikut AS Roma kembali meraih hasil negatif. Mereka ditahan imbang 1-1 oleh Torino kemudian dibantai Genoa 1-4. Alhasil, Roma kembali turun ke papan bawah menempati peringkat ke-17.
AS Roma baru kembali menang saat menjamu Frosinone dengan skor akhir 2-0. Kini mereka bertengger di peringkat ke-13 dengan 8 poin.
Menanggapi hal itu, Mourinho mengatakan kualitas tim yang mereka hadapi di Liga Eropa dan Liga Italia sangat berbeda. Mantan pelatih Manchester United ini mengakui bahwa tim-tim yang mentas di Liga Italia sangatlah kuat, beda dengan lawan yang dihadapi di fase grup Liga Eropa saat ini.
“Ada perbedaan dalam oposisi. Tim-tim Serie A jauh lebih sulit untuk dilawan dibandingkan, dengan segala hormat, Sheriff dan Servette,” kata Mourinho, dilansir dari Football Italia, Jumat (6/10/2023).
“Kami mendapat enam poin, tapi itu sudah di luar dugaan, meski dengan perubahan kami masih menjadi tim yang lebih kuat. Semua tim Serie A lebih kuat dari kedua tim ini di Liga Europa,” sambungnya.
Banyak faktor yang mempengaruhi performa negatif AS Roma musim ini, salah satunya adalah badai cedera. Saat ini total ada lima permain yang harus menepi karena cedera.
Terbaru ada Diego Llorente. Ia mengalami cedera saat AS Roma kalah dari Genoa. Pemain asal Spanyol itu mengalami masalah otot dan hanya bermain selama 24 menit.
Hal itu menambah daftar panjang pemain AS Roma yang absen karena cedera. Dua pemain menderita cedera anterior cruciate ligament (ACL) sejak musim lalu, yakni Tammy Abraham dan Marash Kumbulla.
Sementara dua pemain lainnya, Chris Smalling dan Renato Sanches, belum diketahui kapan bisa tersedia kembali dalam skuad.