Memalukan! Manchester United Mulai Berkamuflase Jadi Sheffield United
INDOSPORT.COM - Performa buruk Manchester United di awal musim ini membuat mereka kini hanya setara tim medioker Sheffield United ketimbang disandingkan dengan tim papan atas Liga Champions (Champions League).
Pekan ini menjadi waktu yang buruk bagi Manchester United menyusul kekalahan dua kali secara beruntun yang mereka alami baik di kompetisi lokal maupun di Eropa.
Pertama mereka tumbang 0-1 melawan Crystal Palace akhir pekan pekan kemarin, lalu kembali mengalami kekalahan di tengah pekan ini dari Galatasaray pada matchday kedua Grup A Liga Champions.
Bermain di depan publiknya sendiri, Setan Merah tunduk dengan skor tipis 2-3. Manchester United sempat unggul lebih dahulu melalui gol Rasmus Hojlund di menit ke-17.
Lalu mampu disamakan oleh Galatasaray di menit ke-23 lewat gol Wilfried Zaha. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, tuan rumah kembali memimpin di menit ke-67. Hojlund mencetak gol keduanya dan membawa Manchester United unggul 2-1.
Sayang pertahanan Manchester United kembali mudah ditembus. Mereka kebobolan lagi di menit ke-71 lewat aksi Muhammed Kerem Akturkoglu. Skor berubah 2-2.
Enam menit berselang, Manchester United harus bermain dengan 10 pemain usai Casemiro mendapat kartu merah karena sudah mengoleksi dua kartu kuning.
Unggul jumlah pemain dimanfaatkan dengan baik oleh Galatasaray. Mereka comeback setelah Mauro Icardi mencetak gol menit ke-81. Skor 2-3 bertahan hingga laga usai.
Hasil ini mendorong Manchester United ke dasar klasemen Grup A Liga Champions 2023/2024. Mereka belum meraih poin (0) dari dua pertandingan, dua kali kalah.
1. Sejajar Sheffield United
Sementara Galatasaray nangkring di peringkat ke-2 dengan 4 poin. Kini peluang Manchester United untuk lolos ke babak 16 besar terbilang sulit, meskipun masih ada.
Sebab mereka dipaksa harus memenangkan empat pertandingan sisa agar bisa ke fase gugur Liga Champions musim ini.
Situasi berat itu dipicu kegagalan mereka menang di matchday pertama melawan Bayern Munchen dengan skor akhir 3-4.
"Seperti ditikam pisau panas, ini memalukan," kecam legenda Manchester United, Rio Ferdinand pasca kekalahan dari Galatasaray.
"Ini bukan kompetisi SSB. Ini adalah Liga Champions, sehingga kesalahan sekecil apapaun bisa dihukum oleh lawan.
"Kurang tepat dalam penempatan posisi, kesadaran spasial, tak melihat bahaya, tak bisa merasakan ancama, semua bakal dihukum lawan," ujarnya.
Kemenangan yang diraih oleh Galatasaray menjadi kemenangan pertama klub Turki dalam lima tahun terakhir di markas Manchester United.
Sebaliknya, kekalahan dua kali secara beruntun di fase grup Liga Champions dari Bayern Munchen dan Galatasaray, merupakan rekor buruk pertama kalinya dalam sejarah klub.
Rekor buruk semacam ini pernah terjadi, tapi tak separah sekarang, ketika Man United gagal menang melawan Benfica dan Basel (keduanya imbang) pada musim 2011/12.
Setan Merah juga sekarang mencatatkan lebih banyak kekalahan di laga Liga Champions yang dihelat di Old Trafford dalam 14 pertandingan terakhir (7 kekalahan), daripada yang mereka lakukan di 80 pertandingan sebelumnya di ajang ini (6 kekalahan).
Selain itu, tambahan kebobolan tiga gol melawan Galatasaray berarti The Red Devils total telah kebobolan 18 gol di seluruh ajang musim ini.
Tak berlebihan bila menyebut mereka mungkin sekarang sekelas Sheffield United, karena fakta mengungkap bahwa hanya The Blades satu-satunya tim di Liga Inggris yang kecolongan gol lebih banyak dibanding Setan Merah (19 gol).
Manchester United coba bangkit akhir pekan ini saat menjamu Brentford di pekan ke-8 Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Sabtu (07/10/23). Satu-satunya cara menjaga kewarasan adalah segera meraih kemenangan sekaligus tampil konsisten.