5 Fakta Kegagalan Bali United Kalahkan Terengganu FC, Blunder Pergantian Teco?
INDOSPORT.COM - Bali United harus menghadapi kenyatan gagal menang di Piala AFC 2023-2024. Serdadu Tridatu ditahan imbang Terengganu FC 1-1, Rabu (04/10/23) malam WIB.
Bali United seperti tim yang akan mengunci tiga poin di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Setelah Privat Mbarga mencetak gol menit ke-54, Bali United masih punya peluang dan sukses mematahkan serangan lawan.
Namun, sebuah kesalahan besar menit ke-84 harus dibayar mahal. Terengganu FC bisa menyamakan kedudukan lewat Syahmi Zamri.
Satu poin menjadi raihan yang harus diterima Bali United. Mereka dalam posisi terancam gagal lolos fase grup lagi andai tak bisa curi poin di markas lawan.
INDOSPORT.COM melihat lima fakta menarik yang tersaji dalam laga Bali United vs Terengganu FC. Pelatih Stefano Cugurra Teco dalam sorotan atas proses gol balasan Terengganu FC.
1. Pergantian Bek Tengah
Salah satu kesalahan fatal dalam hasil imbang ini adalah pergantian bek tengah disaat Terengganu FC sedang gencar melakukan serangan.
Teco memasukkan Haudi Abdillah dan Yabes Roni Malaifani menit ke-84. Haudi menggantikan Jajang Mulyana dan Yabes menggantikan Privat Mbarga.
Keduanya masuk ketika Terengganu FC mendapatkan sepak pojok. Kemungkinan besar terjadi miss koordinasi yang membuat Muhammad Syahmi Zamri bisa lepas dari kawalan bek Bali United, Novri Setiawan.
Sebelum bola menghampiri Syahmi Zamri, tak ada pemain Bali United yang memotong sundulan pemain lain Terengganu FC di sisi kiri gawang Bali United.
Syahmi Zamri dengan mudahnya menjebol gawang Bali United lewat sontekan pelan tanpa terganggu keberadaan pemain-pemain Bali United.
Situasi ini mempertegas buruknya pertahanan Bali United pada Liga 1 2023-2024. Sebelum clean sheet saat melawan Persikabo 1973, gawang Bali United jebol 19 kali dalam 13 laga.
2. Lengah Pergantian Omid Nazari?
Bali United sebenarnya cukup beruntung ketika Terengganu FC datang ke Indonesia tanpa Ivan Mamut. Top skor tim asal Kroasia mengalami cedera hingga absen pada partai kedua di Piala AFC 2023-2024.
Namun, Bali United lupa bahwa Terengganu FC masih punya Omid Nazari. Pemain asal Iran ini baru dimasukkan menit ke-76 atau setelah Bali United memasukkan Ricky Fajrin untuk menggantikan Kadek Agung menit ke-74.
Masuknya Ricky Fajrin tak memberi banyak pengaruh. Sementara Omid Nazari membuat lini tengah Terengganu FC semakin mudah mengalirkan bola ke lini depan.
Untung saja Terengganu FC gagal memanfaatkan beberapa peluang yang berawal dari kesalahan sistem bertahan Bali United. Adilson Maringa berjasa dengan melakukan dua penyelamatan super penting. Laga pun berakhir imbang 1-1.
3. Banyak Buang Peluang
Salah satu hal yang terlihat dalam permainan Bali United pada musim ini adalah kemampuan menciptakan Bali United. Serdadu Tridatu menunjukkan hal itu saat melawan Terengganu FC.
Sialnya, penyakit lama Bali United kumat lagi. Kreasi Bali United di sepertiga akhir pertahanan lawan sangat buruk, terutama dalam peluang open play.
Satu-satunya gol yang tercipta dalam laga melawan Terengganu FC berawal dari sepak pojok. Sementara peluang lewat open play yang didapat M Rahmat, Privat Mbarga, Ardi Idrus, Eber Bessa hingga Jefferson Assis berakhir sia-sia.
Situasi ini tak hanya terjadi di laga melawan Terengganu FC. Bali United juga sering membuang peluang emas di Liga 1 dan situasi itu kerap disinggung Stefano Cugurra Teco dalam sesi jumpa pers usai laga.
4. Jumlah Penonton Merosot
Performa tim Bali United belum cukup untuk meningkatkan minat masyarakat nonton ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, seperti Liga 1 2019 lalu. Dari pertandingan ke pertandingan, jumlah penonton terus merosot.
Dalam laga melawan Terengganu FC, Bali United memang mendapat hukuman karena ulah suporternya menyalakan flare pada Piala AFC 2022 lalu. Bali United hanya boleh menjual tiket 25 persen dari kuota stadion.
Nyatanya, kuota tiket 25 persen itu pun tak habis dibeli suporter Bali United. Dari laporan dalam match summary, jumlah penonton laga Bali United vs Terengganu FC hanya 2.180 orang saja.
Jumlah penonton itu mengalami penurunan dibandingkan saat Bali United menang 2-0 atas Persikabo 1973, Jumat (29/9/23). Kala itu, jumlah penonton juga hanya 2.690 orang saja.
Padahal, Bali United menjual tiket hanya Rp80 ribu untuk tribun terbuka. Harga tiket itu sama seperti saat Bali United menjadi tuan rumah di Liga 1 2023-2024.
5. Masih Puncaki Klasemen
Hasil imbang ini masih menempatkan Bali United di posisi teratas klasemen sementara grup G. Bali United memimpin dengan empat poin dan surplus tiga gol.
Di bawah Bali United ada Terengganu FC dengan empat poin dan surplus satu gol. Posisi ini nyatanya sangat tidak aman. Pasalnya, wakil Australia, Central Coast Mariners, baru saja menghajar Stallion Laguna FC 9-1.
Central Coast Mariners kini menguntit di posisi ketiga dengan tiga poin dan surplus tujuh gol. Sementara dasar klasemen grup G ditempati Stallion Laguna FC dengan poin nol dan minus 11 gol.
Bali United akan melakoni laga tandang ke Industree Group Stadium, Gosford, untuk melawan Central Coast Mariners pada 26 Oktober 2023. Jelas Bali United tak diunggulkan untuk menang pada laga ini.