Paspor Amerika Serikat Diklaim Penyebab Chelsea Buang Pulisic ke AC Milan
INDOSPORT.COM - Perlakuan tidak adil di Chelsea diklaim jadi alasan kenapa Christian Pulisic sampai harus hijrah ke AC Milan pada bursa transfer musim panas lalu.
Standar The Blues yang terlalu tinggi pada bintang Amerika Serikat (AS) tersebut membuatnya jadi kambing hitam setiap saat.
Klaim tersebut dibuat oleh legenda Liga Inggris sekaligus timnas AS yakni Tim Howard.
Status sebagai legiun asing dari Negeri Paman Sam dianggap Howard sebagai alasan kenapa Pulisic begitu dituntut selalu bermain apik untuk Chelsea.
Jika tampil buruk, latar belakangnya tersebut digunakan oleh publik sebagai asalan untuk melancarkan kritik. Sesuatu yang Howard anggap sebagai bentuk diskriminasi.
Terbukti tanpa itu semua kini Pulisic bisa bermain lepas dan akhirnya menemukan lagi performa terbaiknya bersama AC Milan.
Pemain 24 tahun tersebut selalu menjadi starter di tiga laga pertama Rossoneri dalam ajang Liga Italia dan telah menyumbang dua gol.
"Jika orang mengatakan kini sepakbola sudah punya pandangan berbeda pada atlet Amerika, saya rasa tidak. Saya pikir Christian Pulisic sudah bermain bagus (di Chelsea)," beber Tim Howard pada siniar Twellman.
"Andai saja ia orang Italia, Belanda, atau negara manapun (selain AS) maka ia akan masih tetap dipertahankan. Tidak akan cuma jadi cadangan,"
"Pulisic pemain hebat dan itu ditunjukkannya di AC Milan. Memang berat jadi orang Amerika. Anda harus tampil luar biasa setiap harinya," tambah eks kiper Everton dan Manchester United itu lagi.
1. Kurang Dipercaya di Chelsea
Terlepas dari tepat atau tidaknya opini Tim Howard, sulit dipungkiri untuk tidak menganggap Christian Pulisic kurang bisa dimaksimalkan oleh Chelsea.
Pada musim pertamanya di Stamford Bridge pada 2019/2020, ia mampu mengemas 11 gol dari 34 laga di semua ajang ditambah 10 assist.
Itu adalah kali pertama bagi Pulisic bisa mengumpulkan dua digit gol meski sebelumnya telah menjadi pemain reguler untuk tiga musim beruntun di Borussia Dortmund.
Sayangnya di 2020/2021 peran sosok yang kini menjadi kapten timnas AS tersebut justru dikebiri. Kedatangan Kai Havertz, Timo Werner, dan Hakim Ziyech membuat persaingan di lini depan menjadi lebih sengit.
Alhasil produktivitasnya menurun menjadi enam gol plus empat assist saja dari 43 laga. Ia mengumpulkan lebih banyak menit bermain namun terlalu sering dipindahkan dari starting XI.
Puncak masalah Pulisic di Chelsea terjadi di musim 2022/2023 setelahnya hanya satu gol dan dua assist tercipta dari kaki juga kepalanya.
Cuma delapan kali ia diberikan kesempatan sebagai starter di Liga Inggris. Kans untuk bermain di kompetisi lain pun juga tidak banyak disihkan untuknya.
Beruntung AC Milan kemudian datang menyelamatkan pada bursa transfer musim panas 2023 lalu.
Merah-Hitam memberinya kans untuk bereuni dengan eks bintang terbuang Chelsea lainnya seperti Olivier Giroud, Ruben Loftus-Cheek, juga Fikayo Tomori.
Keempatnya jadi pilar inti AC Milan musim ini dan Christian Pulisic dianggap sebagai wajah baru tim dan diberikan kostum nomor 11.