Kandang PSDS Deli Serdang Bisa Kewalahan Tampung 4 Klub Liga 2 Sekaligus?
INDOSPORT.COM - Kandang PSDS Deli Serdang, Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, kemungkinan besar dipakai empat tim Liga 2 sekaligus pada musim ini.
Selain PSDS, dua dari tiga tim lain sesama peserta Liga 2 asal Sumatra Utara (Sumut), yakni PSMS Medan dan Sada Sumut FC. Sedangkan satu tim terakhir asal Aceh, Persiraja Banda Aceh.
Diketahui, kandnag PSMS dan Sada Sumut FC (dulu Karo United), yakni Stadion Teladan Medan, akan direnovasi tahun ini, sehingga tak dapat dipergunakan untuk kompetisi.
Sementara itu, dua stadion yang identik dengan home base Persiraja yakni Stadion Harapan Bangsa (SHB) dan Stadion Dimurthala, kabarnya juga bakal direnovasi untuk kesiapan PON XXI/2024 Aceh-Sumut, meski belum tahu kapan persisnya.
Kabar perihal empat tim Liga 2 tersebut disampaikan oleh Manajer PSDS, Herman Sagita. Ia menyebut pihak PSMS Medan dan Sada Sumut sudah mengajukan surat permohonan untuk memakai Stadion Baharoeddin Siregar.
"PSMS infonya sudah masukkan surat (ke Pemkab Deli Serdang). Khusus Sada Sumut FC bahkan sudah meninjau langsung ke stadion," ujar Herman Sagita kepada INDOSPORT, Sabtu (19/8/23).
"Kalau Persiraja, mereka sejauh ini baru sebatas bertanya ke kita. Jadi belum fix," sambung pria yang akrab disapa Cinwa itu.
Andai keempat tim ini bermain di satu home base di Stadion Baharoeddin Siregar, lanjut Cinwa, tentu akan mengurangi biaya pengeluaran klub.
"Kalau nantinya 4 tim ini di sini, tentu bisa mengurangi cost (biaya), terutama kami (PSDS). Sebab, untuk mengarungi liga semusim penuh itu biayanya tak sedikit," imbuhnya.
Sementara terkait hal itu, media officer Persiraja, Ariful Usman, mengatakan pihaknya belum bisa memastikan karena sangat tergantung kabar terkini renovasi stadion di Banda Aceh.
"Semua tergantung rehab stadion di Banda Aceh. Selama belum di rehab untuk PON, (Persiraja) tetap maen di Aceh," tegas Ariful Usman.
'Patungan' empat klub Liga 2 untuk membayar biaya sewa Stadion Baharoeddin Siregar barangkali meringankan secara finansial, tapi berpotensi menimbulkan masalah lain.
Bertambahnya intensitas pertandingan tentu berdampak kepada kondisi rumput lapangan Stadion Baharoeddin Siregar, terlebih di musim hujan nantinya.