Kedatangan Samuel Chukwueze di AC Milan Langsung Bentuk Trisula Maut Mengerikan
INDOSPORT.COM - Klub Liga Italia (Serie A), AC Milan, disebut selangkah lagi bakal segera resmi mendapatkan Samuel Chukwueze dari Villarreal. Kehadirannya bisa bikin trisula maut.
Saga transfer Samuel Chukwueze akhirnya bakal segera menemui titik terang. Ia kabarnya bakal segera diresmikan jadi pemain baru AC Milan, menyusul kesepakatan dengan Villarreal sudah terjadi.
Kepastian itu dibocorkan oleh pakar bursa transfer, Fabrizio Romano. Sang jurnalis juga menyebut kalau Rossoneri harus merogoh kocek cukup dalam yakni mencapai 28 juta euro untuk memboyong Samuel Chukwueze.
Harga tersebut sendiri terbilang wajar. Pasalnya, Chukwueze merupakan pemain Afrika terbaik di Liga Spanyol musim lalu. Pemain asal Nigeria itu nantinya akan mendapat kontrak berdurasi lima tahun.
Setiap tahunnya, Chukwueze akan mendapatkan 4 juta euro. Tes medis pun akan segera dijalankan pada pekan ini untuk merampungkan kepindahannya ke AC Milan sekaligus perkenalan secara resmi.
Samuel Chukwueze jadi pemain batu ketujuh AC Milan di bursa transfer musim panas ini. Sebelumnya mereka sudah memboyong Luka Romero, Ruben Loftus-Cheek, Tijani Reijnders, Noah Okafor, Marco Sportielo dan Christian Pulisic.
Samuel Chukwueze sendiri adalah pemain milik Villarreal asal Nigeria yang lahir pda 22 Mei 1999 atau 24 tahun lalu. Ia mengawali karier sepak bolanya saat menimba ilmu di tim akademi lokal negaranya, Diamond Academy.
Bakatnya kemudian tercium oleh Villarreal, dan membawanya untuk bermain di tim U-19 pada Agustus 2017 lalu. Semusim berlalu, Samuel Chukwueze dipromosikan level ke tim Villarreal B.
Total ia bermain dalam 20 pertandingan dan mencetak 4 gol serta 2 assist untuk Villarreal B. Sejak November 2018, Samuel Chukwueze naik promosi ke tim utama Villarreal.
Bersama tim utama Villarreal, Samuel Chukwueze telah tampil 207 pertandingan di semua kompetisidengan 37 gol serta 31 assist di semua ajang.
Pada musim lalu, Chukwueze mencetak 13 gol dari 50 penampilannya di LaLiga, Copa del Rey, dan UEFA Conference League. Ia juga mencetak 11 assist. Chukwueze pun terpilih sebagai Pemain Terbaik Afrika di LaLiga.
Catatan itu cukup impresif bagi seorang pemain berposisi sebagai winger. Artinya Samuel Chukwueze sangat tajam dan bakal sangat membantu lini depan AC Milan musim depan.
1. Formasi AC Milan
Sejak membesut AC Milan pada paruh kedua musim 2019, Pioli jarang sekali mengubah formasi. Ia selalu memilih menggunakan pola 4-2-3-1.
Posisi kiper, kemungkinan Pioli masih akan mengandalkan Mike Maignan. Kiper berusia 28 tahun itu sudah terbukti kokoh di bawah mistar gawang, dengan beberapa kali penyelamatan pentingnya musim lalu.
Ia juga cukup pandai dalam membantu bangun serangan dari bawah, karena mempunyai akurasi operan yang bagus. Artinya Marco Sportiello hanya akan jadi pilihan kedua alias cadangan, jika Maignan berada dalam kondisi fit.
Di depan Mike Maignan ada empat bek kokoh, yakni duet bek tengah Fikayo Tomori dan Malick Thiaw, serta Theo Hernandez dan Davide Calabria yang mengisi posisi kiri dan kanan.
Sementara itu duet Ruben Loftus-Cheek dan Tijjani Reijnders di gelandang bertahan memberi tim kestabilan baik dalam bertahan maupun menyerang.
Juga ada nama Ismael Bennacer yang bisa menggantikan satu dari kedua double pivot Rossoneri itu saat dibutuhkan. Di posisi nomor 10, ada Christian Pulisic.
Ia bertugas sebagai pengatur serangan sambil mengatur tempo permainan dengan memberikan umpan-umpan manja juga untuk penyerang.
Bentuk Trisula Maut
Di lini depan, Pioli bakal menciptakan trisula maut di lini depan dengan kehadiran Samuel Chukwueze. Winger berusi 24 bakal diduetkan dengan Rafael Leao di sektor kiri dan Olivier Giroud pada ujung tombak.
Posisi asli Chukwueze memang ada di kanan tetapi ia juga bisa disebut sebagai pemain versatile, baik sebagai pemain sayap dari trisula penyerang, atau sebagai gelandang serang di belakang striker dalam formasi 4-2-3-1.
Ia punya keunggulan dari pemain lain dalam hal menggiring bola, sangat lengket dan agresif saat melakukan tusukan ke kotak penalti lawan yang bikin lini pertahanan waspada.
Chukwueze suka mengeksploitasi untuk menembak dengan kaki kirinya, permainan yang sangat disukai Arjen Robben: kemiripan ini membuatnya mendapat julukan 'Robben Nigeria'.
Jika perlu, Chukwueze juga bisa bermain di sayap kiri, atau bahkan sebagai gelandang serang dalam arti yang paling murni, karena itu merupakan posisi sentral.
Ketajaman Samuel Chukwueze diimbangi dengan baik oleh winger sisi kiri yang bakal jadi tempat Rafael Leao.
Sudah kita ketahui kalau kualitas Leao tak perlu diragukan untuk AC Milan. Musim lalu, ia cukup subur dengan membuat 15 gol dan 10 assist dari 35 pertandingan di Serie A.
Duet winger tajam dan lincah disempurnakan oleh sosok striker haus gol berpengalaman Olivier Giroud. Meski usianya sudah tidak muda lagi, tetapi pemain asal Prancis ini tidak kehilangan insting membunuhnya di kotak penalti lawan.
Musim lalu,ia tampil dalam 47 pertandingan untuk AC Milan di semua kompetisi dan mencetak 18 gol serta 7 assist.
Trisula Samuel Chukwueze, Rafael Leao dan Olivier Giroud, bisa membuat Rossoneri bakal berbicara banyak di kompetisi musim depan.