Adu Kualitas Michael Olise vs Mohammed Kudus, Siapa yang Layak Digaet Chelsea?
INDOSPORT.COM – Membandingkan kualitas yang dimiliki Michael Olise dan Mohammed Kudus, dua pemain muda yang tengah diincar oleh raksasa Liga Inggris (Premier League), Chelsea.
Chelsea melanjutkan trennya memboyong pemain muda dengan menyasar dua nama yakni Michael Olise yang membela Crystal Palace dan Mohammed Kudus yang membela Ajax Amsterdam.
Dari dua nama itu, tim berjuluk The Blues itu terlebih dahulu dilaporkan mendekati Kudus, seperti yang dilaporkan oleh juru transfer ternama Inggris, David Ornstein.
Lalu kurang dari 24 jam setelahnya, juru transfer kenamaan Prancis, yakni Fabrice Hawkins, mengabarkan bahwa Chelsea telah melayangkan tawaran ke Crystal Palace untuk memboyong Olise.
Keduanya pun punya harga yang tak berbeda jauh di mata klub asal London Barat itu, yakni berada di angka 35 juta poundsterling (Rp674 miliar).
Karena punya rentang harga yang sama, Chelsea pun dihadapkan hanya bisa memboyong salah satu dari Michael Olise dan Mohammed Kudus.
Kebetulan keduanya menempati posisi yang sama, yakni bisa sebagai winger kanan dan bisa menempati posisi nomor 10. Lalu, siapa yang akan dipilih The Blues?
Untuk mengetahui siapa yang akan dipilih Chelsea, tentu harus melihat dua faktor. Faktor pertama adalah harga, di mana ‘baik Crystal Palace dan Ajax menginginkan lebih dari 35 juta poundsterling.
Lalu faktor kedua adalah soal kualitas kedua pemain itu. Percaya atau tidak, keduanya sama-sama merupakan tipikal pemain berkaki kidal.
Di kubu Chelsea sendiri, saat ini sudah ada tiga pemain kidal untuk pos winger kanan, yakni Noni Madueke, Angelo Gabriel, Diego Moreira.
Otomatis Michael Olise dan Mohammed Kudus akan dipercaya menempati posisi nomor 10 di Chelsea ketimbang winger kanan yang menumpuk. Lalu bagaimana perbandingan kualitas keduanya?
1. Olise dan Kudus Berbeda
Di musim 2022/23 lalu, Michael Olise dan Mohammed Kudus menjadi andalan bagi Crystal Palace dan Ajax Amsterdam di segala ajang.
Olise tampil sebanyak 37 kali dengan mencetak 2 gol dan 11 assist. Sedangkan Kudus tampil sebanyak 38 kali dengan torehan 16 gol dan 6 assist.
Jika Chelsea mencari pemain nomor 10, maka pemain yang diincar adalah pemain kreatif yang bisa dilihat dari assistnya, di mana Olise (11 assist) unggul atas Kudus (6 assist).
Tapi, apakah benar Olise lebih kreatif ketimbang Kudus? Jika melihat radar dari DataMB di bawah ini, Olisse unggul di beberapa hal kreativitas, seperti assist, Key Passes (umpan kunci), dan dribel.
Jika membedah lebih jauh, Olise juga unggul atas Kudus dari Shot-Creating Actions (SCA) atau tindakan berbuah peluang bagi rekan-rekannya.
Tercatat, Olise mampu menciptakan 4,68 SCA per 90 menit, sedangkan Kudus hanya membuat 3,41 SCA per 90 menit di musim lalu.
Selain itu, Olise unggul dalam rataan operan progresif dengan membuatt 4,35 operan progresif per 90 menit, sedangkan Kudus membuat 3,26 operan progresif per 90 menit.
Satu hal lainnya yang membuat Olise unggul atas Kudus adalah kemauan membantu pertahanan, atau melakukan Pressing dari Final Third.
Olise membuat rata-rata 2,75 tekel + intersep per 90 menit dan membuat 1,51 blok. Sedangkan Kudus hanay membuat 1,6 tekel + intersep per 90 menit dan 0,85 blok di Final Third.
Satu-satunya keunggulan Kudus atas Olise hanya dalam mengkonversi gol yang membuatnya lebih identik sebagai Inverted Winger ketimbang pemain nomor 10 yang bergerak di Free Role.
Kudus membuat 0,55 Non-Penalty Goals (NPG) per 90 menit serta 0,15 assist per 90 menit, sedangkan Olise membuat 0,07 NPG per 90 menit dan membuat 0,36 assist per 90 menit.
Kesimpulannya, dengan harga 35 juta poundsterling maka Olise menjadi pilihan yang tepat bagi Chelsea ketimbang Kudus untuk mengisi pos nomor 10.
Apalagi Olise diketahui merupakan jebolan akademi Chelsea, Cobham, dan punya nilai plus sebagai Homegrown Player ketimbang Kudus.