Mencari Juru Taktik Asia dengan CV Mentereng yang Bisa Gantikan Luis Milla di Persib Arungi Liga 1
INDOSPORT.COM - Persib Bandung memang tidak berjodoh dengan pelatih dari Eropa karena kesulitan juaran Liga 1. Mereka bisa mencoba pelatih dari Asia untuk arungi Liga 1.
Kabar mengejutkan datang dari ranah sepak bola nasional khususnya untuk para pendukung Persib Bandung. Tim kebanggaan warga Jawa Barat itu baru saja berpisah dengan pelatih Luis Milla.
Keputusan pelatih asal Spanyol tersebut mundur dari skuat Maung Bandung, diumumkan oleh manajemen Persib di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Sabtu (15/07/23).
Pada pengumuman tersebut, hadir Deputi CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, Komisaris PT PBB, Umuh Muchtar, Kuswara S Taryono dan Luis Milla.
Faktor persoalan pribadi menjadi alasan di balik pengampilan keputusan juru taktik berusia 57 tahun tersebut. Selain Luis Milla, ada juga Manuel Perez-Cascallana dan Carlos Grande Rodriguez yang mundur sebagai staff pelatih.
Persib Bandung sendiri sepertinya memang tidak berjodoh dengan pelatih dari Benua Eropa. Sebab sudah 12 juru taktik yang pernah menangangi, tidak ada satupun bisa memberikan gelar.
Artinya memang Persib layak mencoba pelatih yang paham dengan karakter sepak bola Tanah Air, salah satunya dari kawasan Asia.
Saat ini ada dua negara kuat di sepak bola Asia yang sering melahirkan pelatih dengan kemampuan kelas dunia yaitu Jepang dan Korea Selatan.
Dua negara ini juga sudah mengenal kultus sepak bola Asia Tenggara, karena banyak pelatih dari kawasan Asia Timur melatih di ASEAN.
Berikut beberapa nama pelatih dari Korea Selatan dan Jepang yang bisa dipertimbangkan manajemen Persib untuk menjadi sosok penggati Luis Milla di kursi kepelatihan.
Keisuke Honda
Keisuke Honda adalah mantan pesepakbola top Asia dan juga Eropa karena ia pernah bermain untuk tim-tim besar, seperti AC Milan, CSKA Moskow, hingga Vitesse di Belanda.
CV menterengnya saat menjadi pemain, diharapkan berlanjut di dunia kepelatihan. Ia pun memulai jadi juru latih saat menangangi timnas Kamboja dalam kurun waktu 2018-2023.
Di bawah arahan Keisuke Honda, Kamboja sanggup menyaingi level Filipina.
Terbukti, Kamboja sanggup mengalahkan Filipina 3-2 di Piala AFF 2022. Ia juga membantu Kamboja U-23 tampil di SEA Games 2023.
Setelah itu, Honda memilih untuk angkat kaki. Saat ini ia belum memiliki klub lagi untuk dilatih, Persib pun bisa meliriknya.
Pengalaman melatih di Kamboja nampaknya membuat Honda tidak akan butuh waktu lama mengenal karakter sepak bola Indonesia.
Apalagi ia juga pernah datang ke Tanah Air beberapa waktu lalu. Hal itu mengisyaratkan kalau sepak bola Indonesia punya potensi besar, dan suatu saat ia bisa melatih di sini.
Park Hang-seo
Tren pelatih Asia Timur di Asia Tenggara sepertinya diperkasai oleh Park Hang-seo. Pada 2017, pelatih asal Korea Selatan itu memilih melanjutkan karier bersama Timnas Vietnam.
Nama Park Hang-seo sebelumnya dikenal sebagai mantan asisten pelatih Guus Hiddink saat membawa Timnas Korea Selatan ke semifinal Piala Dunia 2002.
Sejak saat itu, Park Hang-seo sudah melatih Timnas Korea Selatan U-23, dan sejumlah klub Korea Selatan semisal Gyeongnam FC,Chunnam Dragons, Sangju Sangmu, dan Changwong City.
Kehadiran Park Hang-seo semakin membuat sepak bola Vietnam berkembang. Pada tahun perdananya di Vietnam, Park Hang-seo berhasil membantu Timnas senior menjuarai Piala AFF 2018.
Park Hang-seo juga sukses memberikan medali emas untuk Vietnam U-23 di SEA Games 2019. Saat ini, dirinya tengah menganggur usai lengser dari pelatih Vietnam. Manajemen Persib pun bisa menggodanya.
Toru Oniki
Terakhir ada Toru Oniki. Dia adalah salah satu pelatih berkualitas jempolan yang dilahirkan oleh sepak bola Jepang, saat ini ia melatih Kawasaki Frontale.
Baru berusia 48 tahun, tetapi prestasinya cukup mentereng dengan pernah merebut empat trofi Liga Jepang bersama Kawasaki Frontale pada musim 2017, 2018, 2020, dan 2021.
Musim lalu, Toru Oniki hampir membawa Kawasaki Frontale juara Liga Jepang tiga musim beruntun.
Sayangnya di akhir musim, Kawasaki Frontale hanya finis di posisi dua dengan 66 angka, cuma terpaut dua poin dari Yokohama Marinos yang keluar sebagai juara.
Toru Oniki berpengalaman menangani pemain asal Asia Tenggara. Di skuad Kawasaki Frontale saat ini terdapat Chanathip Songkrasin yang berstatus kapten Timnas Thailand.