x

Dele Alli, Sanggupkah Sang Anak Ajaib Kalahkan Depresi dan Bangkitkan Karier?

Jumat, 14 Juli 2023 15:22 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
Melalui wawancara dengan The Overlap bersama legenda Manchester United, Gary Neville, Dele Alli mengungkapkan jika selama ini ia menjalani hidup yang keras.

INDOSPORT.COM - Melalui wawancara dengan The Overlap bersama legenda Manchester United, Gary Neville, Dele Alli mengungkapkan jika selama ini ia menjalani hidup yang keras.

Meski kini sukses menjadi pesepakbola profesional di Liga Inggris (Premier League) yang sempat menembus timnas Inggris senior dan memiliki materi berlimpah, rupanya hidupnya diwarnai banyak nestapa.

Pada Neville, Alli mengaku jika ia dilahirkan di keluarga yang jauh dari kata bahagia. Ayahnya yang berasal dari Nigeria pergi ke Amerika Serikat hanya sepekan usai ia lahir dan meninggalkannya bersama seorang ibu yang punya ketergantungan alkohol.

Minimnya perhatian dari orangtua membuat Alli ditimpa banyak kemalangan sejak usia belia. Di umur enam tahun ia menjadi korban pelecehan seksual teman ibunya sendiri.

Di usia tujuh tahun pergaulan yang buruk membuatnya mengenal kebiasaan buruk menghisap tembakau. Tidak cuma itu, Alli pun ikut dalam organisasi kriminal dimana ia dipaksa menjual obat-obat terlarang.

Baca Juga

Perundungan atau pem-bully-an juga dialami oleh gelandang yang kini memperkuat Everton tersebut. Salah satu perlakukan terparah yang Alli dapatkan adalah digantung di sebuah jembatan pada usia 11 tahun.

Beruntung Dele Alli punya sahabat yang bernama Harry Hickford yang ia kenal ketika bermain untuk MK Dons. Di usia 12 tahun, keluarga Hickford memutuskan untuk mengadopsinya dengan tujuan memberinya hidup yang lebih baik.

Baca Juga

Hubungan dua sahabat tersebut sangat dekat. Hickford yang pensiun dini di 2017 memilih menjadi agen pemain sepakbola dan salah satu kliennya adalah Alli sendiri.

Berkat jasa keluarga Hickford Alli kemudian tumbuh menjadi pribadi dan pesepakbola yang lebih baik. Mulai dari debut pro di usia 16 tahun bersama MK Dons sampai akhirnya menjadi salah satu pemain dengan prospek terbaik dunia kala berbaju Tottenham Hotspur di rentang 2015-2022.

Sayangnya Alli kemudian jatuh kembali ke dalam lubang hitam. Hampir dalam empat tahun terakhir ia secara tiba-tiba mengalami penurunan performa taja yang membuatnya semula adalah calon bintang menjadi pemain yang tidak lagi diharapkan.

Baca Juga

1. Siap Bangkit di 2023/2024?

Dele Alli

Di penghujung kebersamaannya dengan Tottenham, Dele Alli mulai mengalami penurunan kualitas dan rong-rongan dari media sosial membuat kondisi mentalnya memburuk.

Sempat bersabar sembari berharap sang anak emas bisa kembali bangkit, The Spurs akhirnya memutuskan menjual Alli ke rival Liga Inggris yakni Everton seharga 40 juta Pounds pada Januari 2022.

Namun meski ditebus mahal Alli justru gagal membuat publik Goodison Park terkesan. Ia hanya tampil 13 tanpa gol maupun assist kali di 2021/2022 sebelum akhirnya dipinjamkan ke Besiktas selama satu tahun penuh.

Hasilnya juga mengecewakan karena di Turki pria bernama lengkap Bamidele Jermaine Alli tersebut juga bermasalah dengan cedera dan manajer sehingga akhirnya cuma merumput 15 kali dengan sumbangan tiga gol.

Pada The Overlap Alli mengatakan jika pada suatu hari secara tiba-tiba ia kehilangan kepercayaan diri karena teringat soal masa lalunya. Pada akhirnya kelihaian mengolah si kulit bundar yang selama ini ia banggakan pun meredup.

Baca Juga

Ejekan tanpa henti dari dunia maya juga buatnya semakin tertekan tapi syukurlan pasca wawancara dengan Gary Neville, justru kini publik balik membanjirinya dengan pesan positif dan mendoakannya segera bangkit dari depresi dan semua beban fisik maupun psikologis yang dialaminya.

2023/2024 bisa menjadi kanvas baru bagi Alli untuk memperbaiki hidup dan kariernya. Tidak ada yang tidak mungkin. Apalagi usianya masih 27 tahun.

Baca Juga

Mungkin bersama Everton yang musim lalu nyaris terdegradasi bukan panggung terbaik bagi seorang yang berusaha pulih dari cedera mental karena masifnya tekanan untuk tampil prima namun di dunia profesional tekanan memang pasti selalu ada.

Di masa emasnya, Alli dikenal sebagai pemain yang punya gen 'clutch' alias justru bisa tampil semakin hebat saat ekspektasi menggunung berada di depan mata.

Terbukti dengan tiga musim pertamanya bersama Tottenham yang selalu dihiasi dengan dua digit gol dan assist. Musim Liga Inggris mendatang bisa menjadi momen kebangkitan Dele Alli yang dulu sempat kita kenal.

Baca Juga
EvertonTottenham HotspurDele AlliLiga InggrisIndepth

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom