x

Evaluasi Timnas Indonesia Usai FIFA Matchday Lawan Palestina & Argentina Jelang Piala Asia 2023

Rabu, 21 Juni 2023 13:04 WIB
Editor: Juni Adi
Skuat Timnas Indonesia saat melawan Argentina. (Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT)

INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia masih mengalami sejumlah kekurangan usai tampil di dua pertandingan uji coba resmi FIFA. Hal itu wajib dibenahi sebelum bermain di Piala Asia 2023.

Timnas Indonesia telah melakoni pertandingan uji coba resmi FIFA dalam tajuk FIFA Matchday edisi bulan Juni 2023. Dua lawan yang dihadapi merupakan negara-negara kuat yaitu Palestina dan Argentina.

Palestina saat ini berada di peringkat 93 dunia, sedangkan Argentina menduduki peringkat pertama di ranking FIFA. Melawan negara yang berada di urutan 100 besar memang sesuai dengan permintaan pelatih Shin Tae-yong.

"Saya berharap Indonesia melawan tim peringkat 100-an agar bisa memperkuat taktik dan organisasi permainan," ujar Shin Tae-yong beberapa waktu lalu.

Dari dua pertandingan tersebut timnas Indonesia hanya mampu mendulang satu poin, usai menahan imbang 0-0 Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Rabu (14/06/23).

Baca Juga

Sementara melawan Argentina, timnas Indonesia kalah 0-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), pada Senin (19/06/23). Masing-masing gol dicetak oleh Leandro Paredes dan Christian Romero.

Dengan hasil ini, Argentina melanjutkan tren positifnya. Mereka meraih kemenangan ke-10 secara beruntun usai terakhir kali tunduk dari Arab Saudi di babak penyisihan grup Piala Dunia 2022 lalu.

Baca Juga

Lalu untuk Skuad Garuda, ini adalah kekalahan pertama mereka di laga kandang dalam lima pertandingan terakhir di FIFA Matchday yang berlangsung di Tanah Air.

Usai menjalani pertandingan uji coba FIFA Matchday, skuad timnas Indonesia dibubarkan karena kompetisi Liga 1 musim baru akan segera bergulir.

Nantinya para pemain akan dikumpulkan lagi untuk menjalani pemusatan latihan atau training center (TC) jelang Piala Asia 2023 mendang pada Januari 2024.

TC nanti bisa jadi bahan evaluasi performa timnas Indonesia, khususnya usai melakoni pertandingan uji coba. Sebab masih ada sejumlah kelemahan yang harus diperbaiki sebagai modal bermain di Piala Asia. Apa saja?

Baca Juga

1. Penyelesaian Akhir Peluang

Laga Timnas Indonesia vs Argentina di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senin (19/06/23). (Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT)

Penyelesaian peluang tampaknya kembali menjadi masalah timnas Indonesia di pertandingan uji coba edisi bulan Juni 2023 ini. Sebab dari dua pertandingan, tak ada satupun gol yang bisa dilahirkan.

Peluang untuk mencetak gol ada di pertandingan melawan Palestina, karena secara kualitas kedua tim ini sama bagusnya.

Tetapi Asnawi Mangkualam cs tampil lebih dominan dengan membuat setidaknya 12 ancaman ke gawang Palestina. Sayangnya, tidak ada satupun peluang yang bisa dimanfaatkan jadi gol.

Bergantian Dimas Drajad, Marselino Ferdinan, Rafael Struick, Yakob Sayuri melepaskan tembakan, namun gol yang dicari tak kunjung datang hingga peluit akhir menandai laga bubar.

Padahal secara pola permainan, timnas Indonesia sudah sangat bagus, rapi dan tersusun. Mulai dari membagun serangan dengan cara menarik lawan, melakukan pressing.

Baca Juga

Hingga menekan pertahanan lawan dengan cepat sampai bisa menghasilkan peluang. Masalah ini bukan hal baru, namun belum kunjung ditemui obatnya.

Dimas Drajad yang sempat tampil heroik di FIFA Matchday edisi bulan Maret 2023 lalu, harus segera kembali ke performa terbaiknya usai cedera karena ia bakal jadi andalan di lini depan timnas Indonesia di Piala Asia 2023.

Baca Juga

Build Up Serangan

Selanjutnya yang harus dibenahi adalah membangun serangan dari bawah. Timnas Indonesia masih kesulitan untuk melakukan ini, padahal di era sepak bola modern kini hampir seluruh tim bisa membangun serangan dari bawah khususnya kiper.

Pada pertandingan melawan Argentina misalnya, Timnas Indonesia nampak merapatkan barisan pertahanan dan mengandalkan serangan balik. Namun untuk melancarkan serangan balik mematikan, tentu dibutuhkan pembangunan serangan yang matang.

Sayangnya, build-up Timnas Indonesia tidak cukup matang pada laga tersebut. Tim Merah Putih seringkali kehilangan bola ketika sudah berhasil meredam serangan Argentina.

Untuk itu, Shin Tae-yong menyatakan akan lebih mematangkan build-up Timnas Indonesia. Pelatih asal Korea Selatan itu yakin pekerjaan rumah tersebut bisa dilakukan jika memiliki masa persiapan lebih lama.

“Untuk build-up memang kita kehilangan banyak momentum, tapi memang Timnas Indonesia tidak punya banyak waktu, butuh waktu untuk membenahi build-up pemain,” kata Shin Tae-yong pada konferensi pers.

“Jika ada waktu lebih, untuk organisasi pertahanan dan build-up akan semakin baik,” tutupnya.

Baca Juga

2. Pengambilan Keputusan

Laga Timnas Indonesia vs Argentina di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senin (19/06/23). (Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT)

Terakhir adalah pengambilan keputusan. Saat melawan Palestina, timnas Indonesia sempat mendapat sebuah peluang dari skema serangan balik.

Tetapi peluang harus terbuang, lantaran lamban mengambil keputusan mau dioper atau dituntaskan.

Itu menjadi salah satu contoh pengambilan keputusan pemain Indonesia belum optimal. Jika di lini depan keputusan yang salah akan menggagalkan terciptanya gol, maka kesalahan di tengah atau belakang bisa mengundang lawan membobol gawang.

Dengan gaya main Shin yang menuntut umpan-umpan cepat ketika di-pressing lawan, para pemain juga dituntut cepat berpikir dalam mengambil keputusan untuk mengoper. 

Jika hal itu berjalan lancar, maka hasilnya adalah peluang mencetak gol seperti yang dilakukan beberapa kali oleh Pratama Arhan dan rekan-rekan.

ArgentinaPalestinaTimnas IndonesiaPiala Asia 2023Piala AsiaShin Tae-yongIndepth

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom